PILIHAN
Penulis: Eddy Akhmad RM
APA lagi yang dapat dibanggakan terhadap negeri yang bernama Indonesia kita ini? Kalaupun kita mencintainya, itu barangkali karena tak ada pilihan yang lain. Sebab setelah 71 tahun merdeka, sebagai rakyat, kita merasa hampir tak ada faedahnya negeri ini bagi kita yang rakyat ini. Sebagai pemilik yang syah negeri ini, kita hampir tidak mendapatkan sedikit pun perlindungan atau proteksi dari Negara dalam segala hal.
Bahkan yang ironisnya, kita justru mendapat perlakuan yang tidak adil. Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan negeri lainnya, di mana Negara selalu hadir dan menjadi pelindung bagi rakyatnya. Contoh yang paling dekat, tentangga kita Malaysia, di mana setiap rakyatnya memiliki kebanggaan yang tinggi dengan negerinya. Hal itu disebabkan, karena sebagai rakyat, mereka merasa Negara memiliki arti karena selalu melindungi dan berpihak pada rakyatnya sendiri.
“Sementara di negeri kita, tidak ada beda antara kita yang pribumi yang bukan pribumi di mata Negara. Bahkan dalam banyak hal, nagara atau penguasa lebih memberikan perhatian kepada mereka yang memiliki modal, siapapun orangnya,’’ kata Wak Kornel merapek.
“Betul kate dikau itu Wak Kornel. Di Malasyia, bukan hanya KTP yang berbeda antara pribumi dan non pribumi. Perlakuan Negara pun memberikan keistimewaan bagi bagi pribumi. Di bidang ekonomi dikenal dengan istilah afirmatifaction, atau keberpihakan 70 persen untuk pribumi dan 30 persen untuk yang lainnya,’’ terang Young.
Sementara di negeri kita, meskipun kita adalah pemilik yang syah negeri ini, KTP saja berlaku selama lima tahun. Artinya, jika kita tak memperpanjang atau KTP kita habis masanya, maka kita tak dianggap lagi sebagai warga Negara.
“Bahkan, dalam banyak hal orang-orang yang non pribumi mendapat perlakuan istimewa. Contoh kalau orang kita nak ambil kredit di bank jangan harap akan memperoleh kemudahan. Sementara, jika orang lain terutama yang mata sipit itu, sekalipun persyaratan tak lengkap, mereka justru dipermudah,’’ tegas Young.
Sementara itu kini, lanjut Young, apa lagi yang hendak kita banggakan? Sejak pemerintahan Jokowi-JK, kita benar-benar menjadi bangsa yang tak memiliki kebanggaan lagi. Sebagai bangsa yang besar, makmur, justru kita jadi negeri pengimpior, mulai dari kebutuhan pokok, sampai tenaga kerja pun kita impor.
“Bahkan Wak Kornel, kini semakin parah lagi. Kita bukan saja mengimpor daging sapi, sampai jeroan saja kita impor!’’ kata Young terkekeh-kekeh. Meleseeeet!
Berita Lainnya
Di Purna MTQ Pekanbaru Ada Pentas Lumba-lumba, Jangan Lewatkan!
Ketika Rektor UGM Tolak Abdul Somad, UII Malah Menunggu Kedatangannya
Terkait Siaga Bencana Karhutla, Berikut Laporan Harian BPBD Riau
Diduga Sering Transaksi Barang Haram di Rumah, SG Diamankan Polisi
Dana ADD DiKorupsi, Kades di Riau Divonis 18 Bulan Penjara
Dibulan Penuh Berkah,Koramil 07/Reteh Bagi Bagi Takjil
Habib Rizieq Serukan Habaib dan Ulama Menangkan Prabowo-Sandi
Kalahkan CSKA Moscow, Roma Berhasil Bawa Pulang Tiga Poin
Teroris di Riau: Bikin Kagaduhan Di Bumi Lancang Kuning
Diduga Pengedar Sabu, Janda Cantik Diciduk Polisi
Sekjen PDIP Asal Ngoceh, Sebut Jubir BPN: Soal Rocky Gerung
KPUD Inhil Tetapkan 3 Poslon Putra Terbaik Inhil Maju di Pilkada Bupati-Wakil Bupati Periode 2018-2023