PILIHAN
Dua Kader PDIP Bersitegang, Sebut Cina Saja Yang Belum Menjajah Indonesia
Dua anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon dan Charles Honoris saling bersitegang ketika Komisi I DPR RI mengundang Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam rapat kerja di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8) ketika rapat membahas soal ancaman terhadap kedaulatan Indonesia dari kawasan Laut China Selatan (LCS).
Anggota Komisi I DPR dari fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, menilai pembangunan sistem pertahanan Indonesia untuk menghadapi risiko keamanan dari LCS masih setengah hati. Anggaran Kemenlu bisa dibilang terlalu kecil. Padahal, Kemenlu dibebani misi untuk mensosialisasikan kebijakan dalam negeri ke dunia internasional.
“Menurut saya anggaran kita relatif kurang untuk konflik perbatasan. Ibu fokuskan lagi agar anggaran dialokasikan besar ke hal yang berkaitan dengan keamanan negara,” ucap Effendi mengarah ke Menteri Retno sebagaimana dilansir BWKG.com
Dia tegaskan, langkah yang komprehensif harus dilakukan pemerintah agar Indonesia tidak lagi “dijajah” seperti zaman dahulu.
Mantan Cagub Sumatera Utara ini juga meminta pemerintah lebih mewaspadai potensi pelanggaran kedaulatan Indonesia oleh negara China.
“Karena China saja yang belum menjajah kita, walapun secara ekonomis itu bukan ranah saya,” kelakar Effendi.
Entah mengapa, kolega Effendi di Fraksi PDIP, Charles Honoris, naik pitam mendengar pernyataan itu.
Charles mempertanyakan maksud Effendi. Dia menilai, pernyataan Effendi menyinggung ras Tionghoa. Padahal sebelumnya yang dimaksud Effendi adalah negara China.
“Tadi bapak bilang itu, tolong dijelaskan di rapat terhormat ini,” pinta Charles.
“Saya enggak bilang begitu. Saya bilang kita enggak pernah dijajah China. Inggris pernah, Belanda pernah, Jepang pernah (menjajah Indonesia). China enggak pernah. Saya bilangnya begitu,” jawab Effendi Simbolon.
Melihat pertengkaran dua rekannya, pimpinan rapat yang juga berasal dari Fraksi PDIP, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, mencoba melerai.
“Sudah-sudah, itu nanti saya kira bisa dijelaskan sehabis rapat, kita selesaikan secara adat,” ujarnya.
Untuk mencairkan suasana, TB Hasanuddin yang berlatarbelakang suku Sunda melontarkan sebuah gurauan.
“Suku Sunda dan suku Batak itu sebenarnya bersaudara, Siliwangi dan Silitonga,” guraunya.
(KRN1)koranriau.net
Berita Lainnya
Ada 16 Peserta Tidak Hadir Seleksi TKD CPNS di Riau
Setrum Babi,Tiga Pria di Kemuning Ditangkap Polisi
4 Tersangka Korupsi Proyek Drainase Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru Ditahan
Dalam Perspektif Kehumasan Pemerintah di Era Digital "Polemik Berita Mutasi Pejabat Riau"
Indonesia rebut dua medali emas kejuaraan dunia panco
Resmi Jadi Ketua DPR Novanto Akan Langsung Pelajari Usulan Revisi UU MD3 soal Formasi Pimpinan DPR
Raih Emas Karate Asian Games 2018,Rifki Ingin Pergi Haji
Pembina HUT Korpri Ke-48 Tahun 2019 Dilingkungan Pemkab. Meranti, Wabup Ajak ASN Lanjutkan Pengabdian dan Berikan Karya Terbaik Bagi Masyarakat
Memanasi Suasana Kampanye Prabowo di Pekanbaru, TKD Jokowi Riau Bantah Mobilisasi Massa
Sekda Riau: Pemprov Utamakan Alokasi Anggaran untuk Percepatan Penanganan Covid-19
Kajari Rohil Mengatakan Kasus Rudi Hartono itu Bukan Produksi Jurnalistik
Tinjau Pilkades Serentak 58 Desa Harap HM.Wardan Dahulukan Demokrasi Damai