PILIHAN
Mantan Satpam, (Adama Barrow) Jadi Presiden Terpilih Republik Islam Gambia
Bualbual.com - Banjul, Adama Barrow resmi terpilih sebagai Presiden baru Republik Islam Gambia berdasarkan hasil pengumuman pada Jumat 2 Desember pagi waktu setempat. Dia unggul atas petahana Presiden Yahya Jammeh yang sudah berkuasa selama 22 tahun.
Barrow memenangkan hampir 46 persen dukungan atau 263.515 suara. Sementara Jammeh memperoleh kurang dari 37 persen suara atau didukung oleh 212.099 orang. Sisanya, 17,8 persen atau 102.969 suara didulang kandidat partai ketiga, Mama Kandeh. Demikian seperti disitat dari BBC, Sabtu (3/12/2016).
Bicara soal Gambia, tidak banyak orang tahu tentang negara di Afrika Barat yang baru menganut sistem Republik Islam setahun lalu itu. Gambia adalah negara terkecil di daratan Benua Hitam yang berbatasan dengan Senegal di tiga arah mata angin dan pantai Atlantik. Populasi penduduknya saja kurang dari dua juta orang.
Presiden Jammeh sebelumnya pernah berkata akan menjadi kepala negara 1 miliar tahun lamanya jika Allah menghendaki. Di bawah pemerintahannya, rakyat hidup tertekan tanpa kebebasan. Oleh karena kediktatorannya, kemenangan Barrow menerbitkan sukacita luar biasa di hati rakyat Gambia.
Adama Barrow adalah pria kelahiran 1965 di suatu desa kecil dekat timur pasar di Kota Basse. Pada 2000, politikus ini pindah ke London. Di Inggris, dia bekerja sebagai penjaga keamanan di toko katalog Argos. Sambil bekerja, Barrow kala itu juga sambil mempelajari kualifikasi real estate.
Enam tahun mencari peruntungan di negeri orang, Barrow memutuskan pulang ke kampung halamannya. Di Gambia, dia berharap bisa membangun usaha propertinya sendiri. Perusahaan itu hingga saat ini masih dikelola olehnya.
Pada 2016, Barrow mencalonkan diri dalam pilpres. Pria 51 tahun itu lantas memenangkan nominasi dan memimpin koalisi oposisi terbesar yang pernah ada sejak Gambia merdeka, dengan total tujuh partai yang mendukungnya.
Seperti Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, Barrow juga tidak pernah berkecimpung di dunia politik dan pemerintahan sebelumnya. Akan tetapi, dia berjanji akan membangkitkan perekonomian negara yang terpuruk,
Dia juga aktif mengkritik soal kebijakan negara yang dianggapnya kurang efektif. Menurutnya, pemerintahan demokratis yang stabil bisa diperoleh dengan masa kepresidenan tiga periode, alih-alih hanya dua periode kepemimpinan.
BB.C/Okezone.com
Berita Lainnya
Polisi Tetapkan Dua Tersangka, Terkait Penemuan 11 Mayat di Perairan Bengkalis
Asykat Theking Pekanbaru, Batalkan Aksi Bakar Lilin Peduli Ahok
Inilah 11 Proyek Strategis Infrastruktur Jalan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2020
Kaget Bangunan Sekolah Sudah Roboh, Kades di Meranti Sesali Terhadap Sikap Kontraktor
HD Dibekuk di Samping Kantor Bea Cukai Tembilahan
Penutupan MTQ ke-49, Dandim 0314 Inhil: MTQ Membentuk Umat Islam yang Cerdas
Koarmada I Gagalkan Penyelundupan 250 Kardus Rokok Ilegal di Kuala Enok
"BUALBUAL PILKADA" PKB-Demokrat Rencanakan Usung Mafirion-Jontikal di Kuansing
Tiga Terdakwa di Bengkalis Ajukan Banding 'Divonis Mati'
IMM Keluarkan Pernyataan Sikap Sebut Pemerintah Tak Serius Selesaikan Karhutla
Ketua LPTQ Kampar Tinjau Pendaftaran Peserta MTQ Ke-51
Disperindag Inhil Pastikan Ketersediaan Sembako Aman Selama Ramadhan