PILIHAN
Pengamat Sebut Elpiji 3 Kg Rawan Diselewengkan
Pengamat Sebut Elpiji 3 Kg Rawan Diselewengkan
Bualbual.com,- Kebijakan pemerintah yang belum pernah menaikkan harga elpiji 3 kilogram (kg) sejak komoditi tersebut diluncurkan kurang lebih satu dekade lalu telah menimbulkan disparitas harga yang cukup tinggi dengan harga elpiji non subsisi (12 kg dan 50 kg).
Harga elpiji 3 kg selama ini diberlakukan sama dengan harga minyak tanah subsidi di masa lalu, yang saat itu selalu tetap di angka Rp2.500 per liter.Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan Publik (Pusekepi), Sofyano Zakaria mengatakan, selisih harga yangcukup lebar tersebut berpotensi diselewengkan. "Dampaknya adalah alokasi elpiji 3 kg untuk rakyat tidak mampu malah lari ke pihak lain yang tidak berhak karena diselewengkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Ini harus jadi perhatian pemerintah," ujar Sofyano di Jakarta, Minggu (1/10/2017).
Menurut pengamat kebijakan energi ini,elpiji 3 kg memang bukan barang bisnis. Karena itu, memasarkan elpiji 3 kg tidak menggunakan sistem marketing tetapi alocating. "Dan menurut saya ini harus secara perlahandiubah pemerintah," ucapnya.Sofyano menambahkan, meskipun tidak termasuki kategori produk bisnis, namun elpiji 3 kg ternyata sangat diincar banyak pihak untuk dijadikan ladang bisnis menguntungkan. "Di sisi lain, disparitas harga yang cukup tajam antara harga elpiji subsidi dengan nonsubsidi membuat pihak swasta tidak tertarik untuk menggeluti bisnis elpiji nonsubsidi," tuturnya.Akibatnya, lanjut dia, bisnis tersebut nyaris tidak mampu membuat Pertamina bisa menghasilkan laba maksimal. "Padahal, banyak pihak yangmempersoalkan tidak maksimalnya peran Pertmina dalam memberikan laba dan dividen kepada negara. I
ni hal yang sangat bertolak belakang," katanya.Sebelumnya, Direktur Utama PertaminaElia Masa Manik mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan kementerian terkait termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mengajukan kenaikan harga elpiji 3 kg.
Pasalnya, pihaknya memperkirakan subsidi gas elpiji 3 kg baka mengalami pembengkakan menjadi Rp40 triliun di 2017. Jumlah ini lebih tinggi dari angka pembengkakan subsidi elpiji tahun lalu yang mencapai Rp38 triliun.Memang, kata Elia, tahun ini subsidi elpiji 3 kg dianggarkan sebesar Rp20 triliun di APBN 2017. Namun diperkirakan jatah tersebut tidak cukup karena kenaikan konsumsi masyarakat serta harga acuan CP Aramco."Subsidi itu telah ditetapkan Rp20 triliun.
Tapi tahun ini diperkirakan jadi Rp40 triliun," ungkap Elia di Gedung DPR Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
(Sindo.bbc)
Berita Lainnya
Pohon “BAJAKAH” Tumbuh di Inhil, Pesan Muamar Armain: Mari Kita Menjaga Kelestarian Hutan
Universitas Riau (UR) Bikin Hattrick, Tiga Kali Raih Opini WTP
Polisi Bekuk Tersangka di Pekanbaru, Terkait Mayat Tanpa Kepala Sempat Hebohkan Dumai
Survei Ungkap Ulama yang Ceramahnya Jadi Panutan, Siapa Saja?
Demi Jadi Gubernur, Agus Harimurti Siap Mundur dari TNI
Bersama Kemendag RI, Bupati Inhil Audiensi Bahas Peluang Investasi Dan Ekspor Kelapa
Belum Ada Titik Temu, Ribuan Mahasiswa Akan Kembali Turun Ke Jalanan Jakarta
Kamu Harus Tahu! Ini Guna Masker bagi Orang Sehat, Bukan Mencegah Virus Corona Secara Langsung
Cegah Penyebaran Corona, Mobil Damkar Kota Batam Semprot Disinfektan di Fasilitas Umum
Suku Tsimane Punya Jantung Tersehat di Dunia, Apa Rahasianya baca disini?
Sepekan ke Depan, Harga Sawit di Riau Alami Kenaikan
Resmi Kenakan Rompi Oranye KPK, Imam Nahrawi: Ini Takdir Saya