PILIHAN
RI-Italia Intensifkan Kerjasama Dalam berbagai Bidang
RI-Italia Intensifkan Kerjasama Dalam berbagai Bidang
Bualbual.com, - Indonesia dan Italia sepakat untuk mengintensifkan kerjasama dalam berbagai bidang. Kesepakatan ini tercapai saat terjadi pertemua antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar NegeriItalia, Angelino Alfano di Roma.“Italia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Uni Eropa (UE). Italia merupakan mitra dagang ketiga terbesar Indonesia di UE," kata Retno, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Selasa (10/10/17).
Pada pertemuan tersebut, kedua Menlumembahas isu-isu perdagangan bilateral dan investasi yang menjadi perhatian utama kedua negara.
Retno menegaskan bahwa pengusaha Italia, terutama di bidang energi dan infrastuktur telah lama berkiprah di Indonesia. Khusus pada isu kelapa sawit, Retno menekankan pentingnya"fair treatment" dan mencegah tindakandiskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Italia sebagai salah satu importer terbesar kelapa sawit Indonesia yang turut mendukung industri kelapa sawit di tanah air," ungkapnya. Retno memberikan gambaran kepada Alfano bahwa industri kelapa sawit mendapat perhatian besar Pemerintah Indonesia karena menyangkut hidup sekitar 20 juta penduduk Indonesia.
Selain membahas isu perdagangan bilateral, kedua Menlu juga membahas perkembangan negosiasi RI-EU CEPA yang masih berlangsung. Retno menegaskan bahwa keberhasilan negosiasi tersebut akan membuka kesempatan kerja sama ekonomi bagi negara-negara di kawasan, termasuk Italia.Dalam pertemuan itu Indonesia juga mengangkat kerja sama dialog lintas agama.
Retno berpandangan Italia adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia. Keduanya juga melakukan tukar pikiran mengenai penanganan isumigrasi di masing-masing kawasan. Indonesia menjelaskan mengenai peran aktif Indonesia dalam penanganan isu migrasi di kawasan melaluiBali Process. Kedua Menlu sepakat pentingnya melakukan kerjasama dengan negara asal, termasuk melalui pembangunan ekonomi yg inklusif.
Sebelum pertemuan bilateral dengan Menlu Italia, Retno juga hadir pada acara dialog yang dihadiri lebih dari 50 pengusaha besar danthink tankItalia.Dialog tersebut diselenggarakan oleh Italy-ASEAN Association dan dipimpin olehExecutive Vice Presiden Association, Pipan. Pada kesempatan dialog Retno menjelaskan perkembangan dan kesempatan ekonomi yang ditawarkan Indonesia, serta berbagai kesempatan dan tantangan di ASEAN.
Italia menempati peringkat ke-19 sebagai negara di dunia yang menjadi tujuan ekspor non-migas Indonesia. Sementara untuk kawasan Eropa Barat,menduduki peringkat ke-3 di bawah Belanda dan Jerman. Italia adalah negara tujuan ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia terbesar untuk wilayah Uni Eropa serta mitra pengembang industri kreatif Indonesia.
Total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 sebesar US$ 2,96 milyar dengan surplus US$ 185 juta untuk Indonesia. Wisatawan Italia 71.481 orang dan jumlah WNI di Italia: 2.614 orang.
(Sindows)
Berita Lainnya
Bertemakan "QHSE" PT HK & PT HKi PekDum Seksi 5 Peringati Bulan Ke3 Nasional ke 50 Dengan Serangkain Lomba
Panas!! Said Aqil Ngamuk, Dubes Arab Saudi Sebut Gp Ansor 'Ormas Sesat'
Viral..!!! Final Belum Digelar, Situs UEFA Sudah Umumkan Juara Liga Champions 2017-2018
Apakah Petanda Tak Baik Bagi Andi Rachman, dan Keuntungan Bagi Syamsuar Terkait Penundaan Musda Golkar Riau
Hendak Bekerja, Tukang Las Tewas Kesetrum Listrik di Pekanbaru
Malam Puncak Wayang Kulit Semarakkan HUT ke-21 PKNS Provinsi Riau
Kadis Parporabud Inhil: Kehadiran Indovizka Futsal Academy Jadi Catatan Manis
Bertemunya Balon Bupati Bengkalis 2020 di Pernikahan Dela, Ahmad Syah Harrofie jadi Perhatian Tamu Undangan
Asykat Theking Pekanbaru, Batalkan Aksi Bakar Lilin Peduli Ahok
Operasi Lilin Muara Takus 2019, Polsek KSPK Tembilahan Periksa Urine Nakhoda Speedboat Tujuan Kepulauan Riau
Razia KTP, Petugas Temukan Anak Bawah Umur Ngamar Bersama Pria Hidung Belang
Bagi Bandar dan Penjual Narkoba, BNN Terapkan Pidana Pencucian Uang