PILIHAN
Inilah Gunung Yang Digelar Sebagai Gunung Pemakan Manusia di Bolivia
bualbual.com, Potosí - Sekilas, Cerro Rico di Bolivia tampak seperti gunung pada umumnya. Namun sebenarnya gunung ini punya sejarah kelam hingga dijuluki Gunung yang Memakan Manusia.
Pegunungan Cerro Rico berdiri gagah di dekat Kota Potosi, Bolivia. Cerro Rico sendiri artinya adalah pegunungan yang kaya. Nama ini disematkan bukan tanpa alasan, Cerro Rico menyimpan perak yang melimpah.
Dilansir detikTravel dari BBC, Selasa (7/11/2017), pada masa penjajahan Spanyol sekitar 5 abad lalu, begitu banyak perak yang telah ditambang dari gunung. Dalam periode tersebut, diperkirakan 8 juta orang meninggal karena aktivitas pertambangan.
Baik itu karena kecelakaan tambang, maupun mengidap silikosis, penyakit pernapasan. Hal itulah yang membuat Cerro Rico dijuluki Mountain That Eats Men alias Gunung yang Memakan Manusia.
'Gunung yang Memakan Manusia' di BoliviaSuasana tambang perak (Catharina Moh/BBC)
Hingga beberapa tahun belakangan, sudah lebih dari 15 ribu penambang yang bekerja di Cerro Rico. Walau sudah tidak lagi dijajah Spanyol, penambangan tetap berlangsung. Para pekerja ini tak hanya orang dewasa. Ada remaja bahkan anak-anak berusia 8 tahun yang pernah menambang perak di Cerri Rico demi sesuap nasi.
Salah satunya anak remaja bernama Marco. Sejak usia belasan tahun ia bekerja menambang perak di lorong-lorong yang dibuat di dalam gunung. Marco sebenarnya ingin serius sekolah saja, tapi keadaan ekonomi keluarga mengharuskannya untuk bekerja ditambang di luar jam sekolah.
'Gunung yang Memakan Manusia' di BoliviaSalah satu patung El Tio (Catharina Moh/BBC)
Nah dengan tingginya angka kematian di dunia pertambangan perak Cerro Rico, tak ayal gunung ini berselimut takhyul. Para penambang di sini pun kabarnya memberikan persembahan daun koka, alkohol dan rokok kepada El Tio, dewa iblis di tambang.
Ada 38 perusahaan yang beroperasi di pertambangan ini dan masing-masing memajang patung El Tio di lorong-lorong tambang. Persembahan untuk El Tio diberikan sebagai rasa syukur atas hasil tambang yang ada dan untuk melindungi para pekerja dari kecelakaan.
Setelah berabad-abad digali, hasil tambang di Cerro Rico memang tak lagi sebanyak dulu. Cerro Rico dari luar masih tampak sama, tapi di sisi dalamnya sudah cukup rapuh dengan banyaknya lorong-lorong bekas galian.
Traveler yang berkunjung ke Potosi bisa melihat langsung seperti apa Cerro Rico sekarang. Namun sebaiknya tetap berhati-hati jika ingin mendekat ke area pertambangan.
(krn/fay/dtk)
Berita Lainnya
Safari Ramadan 2024, PHR Santuni 1.000 Anak Yatim di Blok Rokan
Dewan Tak Persoalkan Geopolitik, Terkait Asal Wilayah Sekdaprov Riau
Dinas PKP Inhil Wajibkan Perusahaan Mempunyai Racun Api
Bupati HM Wardan Terima SAKIP Award 2019 dari KemenPAN-RB
Warga Meranti Harus Berhati-hati saat Buang Sampah, Jika Tak Mau Bernasib seperti Tiga Warga ini
Camat Concong Turun Langsung Berikan Himbauan Kepada Masyarakat Terkait Pencegahan Wabah Virus Corona
Bupati Inhil Buka Bimtek Pilkades Serentak Tahun 2019
BBKSDA: Tidak Benar! Kabar Harimau Mangsa Sapi Warga di Kampar
Jelang Menghadapi Tahun Politik "Pilkada" Polisi Perketat Pengawasan Berita Hoax di Sosmed
DPRD Inhil Apresiasi Kepada Kapolres Pantau Perkembangan Posko Karhutla BPBD Inhil Atas Perintah Presiden
Kisah! Guru di Pedalaman Meranti Riau, Jika Panas Berdebu Jika Hujan Licin!
Sambangi Setda Inhil Perwakilan Bengkres Bicarakan "Konser Di Yogyakarta"