PILIHAN
Ikuti Langkah AS, Yerusalem Resmi Nyatakan Keluar Dari UNISCO
Bualbual.com, Pemerintah Israel telah secara resmi menyatakan penarikan diri dari badan kebudayaan dan pendidikan PBB, UNESCO. Kepastian ini disampaikan sekitar dua bulan setelah Israel mengumumkan keputusan untuk mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) yang terlebih dahulu keluar dari UNESCO.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/12/2017), Direktur Jenderal (Dirjen) UNESCO, Audrey Azoulay, menyatakan dirinya telah diberitahu secara resmi oleh Israel pada Jumat (29/12) waktu setempat.
Dalam pemberitahuan itu, Israel menyatakan resmi keluar dari UNESCO.
Azoulay menyesalkan keputusan Israel keluar dari UNESCO yang merupakan Organisasi Kebudayaan, Keilmuan dan Pendidikan PBB ini.
"Saya sungguh menyesalkan hal ini, karena menurut saya, hanya di dalam UNECSO dan bukan di luarnya, negara-negara bisa mengatasi perbedaan dalam bidang-bidang yang menjadi kompetensi organisasi ini," ucapnya.
AS mengumumkan keputusan keluar dari UNESCO pada 12 Oktober lalu, setelah menuding badan PBB itu memiliki kecenderungan anti-Israel.
Saat itu, AS menilai berbagai resolusi yang diterbitkan UNESCO lebih memihak Palestina.
Salah satunya soal sengketa tempat warisan budaya di Yerusalem dan wilayah Palestina.
AS dan Israel tidak sepakat dengan keputusan UNESCO menetapkan Hebron dan dua kuil di jantung wilayah itu -- makam Para Patriark Yahudi (Jewish Tomb of the Patriarch) dan Masjid Ibrahim sebagai situs warisan dunia yang berada dalam bahaya atau 'Palestinian World Heritage Site in Danger'.
Tidak hanya itu, tahun lalu, UNESCO merilis resolusi yang didukung negara-negara Arab yang isinya kecaman terhadap kebijakan Israel di tempat-tempat religius di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Jauh sebelum itu, ketegangan antara Israel dan AS dengan UNESCO mulai mencuat sejak Badan PBB itu secara kontroversial mengakui Palestina sebagai 'negara anggota' pada tahun 2011 lalu.
Langkah itu terang-terangan ditentang Israel dan AS yang menegaskan bahwa pengakuan apapun terhadap Palestina harus menunggu kesepakatan damai Timur Tengah.
UNESCO yang beranggotakan 195 anggota ini dikenal menghasilkan daftar 'World Heritage Sites' yang banyak menjadi pilihan para wisatawan. Israel yang telah bergabung UNESCO sejak tahun 1949 ini, memiliki 9 tempat yang masuk daftar itu, termasuk benteng kuno Masad di dekat Laut Mati.
UNESCO juga mengelola banyak program ilmiah, pendidikan dan budaya lainnya termasuk program untuk mendidik orang-orang soal Holocaust dan mempromosikan dialog antarbudaya.
Hubungan antara Israel dengan AS semakin menghangat di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pada 6 Desember lalu, Trump mengumumkan pengakuan resmi AS soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pengakuan itu dipuji besar-besaran oleh Israel.***(detiknews. Com)
Berita Lainnya
Kronologi Baku Tembak yang Menewaskan Satu Anggota MIT di Poso
Gubri Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar
Prihatin Kondisi Udara Kota Tembilahan, Pukesmas Gajah Mada Gelar Kegiatan Bagi - Bagi Masker 'Dampak Karhutla'
Ini Respons Pimpinan Honorer K2 Terkait Terbitnya PermenPAN 61
Polres Dumai Gagalkan Penyelundupan setengah Kilogram Sabu Via Pelabuhan Roro
Kasatpol PP Pekanbaru: Jangan Coba-coba "Pasang Banner Sembarangan"
Lei Jun: Negara Indonesia Adalah Pasar Inti Smartphone Xiaomi
KIP: Mayoritas BUMN Pelit Informasi Publik, Potensial Korupsi
Pemprov Riau Keluarkan Surat Edaran, Terkait Penambahan Hari Work From Home
Kades Pedekik Bengkalis, AkhirnyaDitahan Polisi 'Dugaan Pencabulan'
Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Kapal Karam di Bengkalis "Dibantu Malaysia"
Cerita Lucu!!! Malam Pertama