PILIHAN
Prihatin Akan Dunia Pendidikan, Pemuda GAS Bangun Gerakan Masyarakat Desa Membaca
Bualbual.com, Ini adalah kali Pekan kelima diadakannya Gerakan Desa Membaca di Desa Teluk Pantaian, Kec. Gaung Anak Serka, Kab. Indragiri Hilir.
Dimana konsep dari Gerakan Desa Membaca adalah dengan membuka lapak bacaan bagi masyarakat dan anak-anak Desa setiap pekannya secara rutin dan kontiniu.
Memang ini lompatan kecil yang sering kali dianggap sepele tapi inilah sebuah gerakan besar yang dampaknya juga bisa besar.
Setalah kemarin membuat gebrakan dengan membuka sekolah MDA Nurul Wathan bagi anak-anak desa, gerakan lainnya yang saya lakukan dari sisi pendidikan adalah dengan memunculkan Budaya Gerakan Desa Membaca.
Untuk membangun Desa satu sisi yang sangat menarik untuk ditonjolkan adalah dari sisi Pendidikannya.
Selain dikarenakan karena background saya adalah berasal dari jurusan Pendidikan. Lainnya adalah didasarkan atas keprihatinan terhadap minat baca yang rendah, inilah yg melatarbelakangi saya melakukan gerakan desa membaca.
Kondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Gerakan Desa membaca hadir sebagai sebuah jawaban akan tanya dari minat baca anak-anak desa. Karena dengan kebiasaan membaca secara rutin dan rutinitas akan membuat anak-anak dan masyarakat terbiasa dengan membaca.
Ini adalah cara yg lebih efektif untuk meningkatkan minat dan daya baca masyarakat dan anak-anak. Bukan dengan sebuah program tapi dengan sebuah gerakan. Karena efek sebuah gerakan biasanya lebih cepat menyebar dibandingkan program.
Indonesia tidak akan bercahaya karena obor obor di Jakarta tetapi Indonesia baru akan bercahaya karena lilin lilin di Desa.
Coba bayangkan jika para aktivis kampus yang sudah menyelesaikan studi belajarnya punya kepedulian sedikit terhadap kampung halamannya dan tidak hanya turut serta dalam politik praktis saja serta tergoda akan manisnya kota. Maka akan berapa banyak anak-anak muda yg akan menyalakan lilin lilin Indonesia dari desa.
loading...
Berita Lainnya
Untuk Bantu Korban Banjir, Personel TNI di Rohul Ini Sisihkan Gajinya
Pro dan Kontra Imunisasi MR, DPRD Inhil Akan Panggil Dinas Terkait
Napi Kasus Narkoba Dibekuk di Rumahnya, Setelah Dua Tahun Kabur dari Rutan Sialang Bungkuk
Siapa Dalang Dugaan Koropsi Bantuan Dana 1,9 M, Musibah Puting Beliung Di Desa Bekawan - Inhil
Agar Tahu, Calon Suami Nikah Berkali-kali? Bisa Dicek Via Aplikasi Ini
Nasrul Abit: Ada Ratusan LGBT di Kota Padang
Bupati Kampar dampingi pertemuan Gubernur Riau dan Sumbar di perbatasan
Gubri: Yang Penting Kita Tak Berbuat 'Dituding Ada Monopoli Proyek Pemprov Riau'
Utusan Inhil Melaju ke Putaran ke 2 Lomba Perahu Jalur Toduang
Sandiaga Uno akan Kunjungi Tempat Tinggal Masa Kecil di Rumbai, Dumai dan Duri
Personil TNI Dapat Penghargaan Dari Kapolres Lampura
Yakin Riau Lebih Baik Tokoh Masyarakat Bugis Riau (KKSS) Pilih Syamsuar-Edy Nasution