PILIHAN
Hutan Mangrove Kampung Rawa Mekar Jaya Jadi Lokasi Wisata
BUALBUAL.com, Ekowisata hutan mangrove di Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, kini bisa jadi pilihan sebagai lokasi objek wisata. Di lokasi yang berdekatan dengan muara Sungai Siak ini, setiap pengunjung bisa merasakan atmosfer hutan mangrove Riau.
Kawasan ini yang dulunya rusak akibat penebangan liar, setelah dikelola kelompok sadar wisata setempat sejak 2013 ditetapkan sebagai area konservasi dan edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan pemerhati lingkungan.
Ketua kelompok sadar wisata Rumah Alam Bakau Kampung Rawa Mekar Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Setiono mengatakan, kawasan hutan mangrove Kampung Rawa Mekar memiliki luas 25 hektare, di dalamnya terdapat belasan satwa liar dan puluhan jenis batang bakau.
‘’Kawasan hutan bakau Rawa Mekar Jaya di Kecamatan Sungai Apit ini kita jadikan areal konservasi dan edukasi. Dulunya kawasan ini rusak akibat penebangan liar, baru sejak tahun 2013 kita pulihkan kembali, saat ini kami sudah menanam bibit bakau kurang lebih 17 ribu batang,” ungkap Setiono, Jumat (23/6).
Lebih jauh Setiono menyebutkan, saat ini mereka sedang mengembangkan fasilitas seperti akses jalan dari kayu, pos pantau dan area parkir kendaraan.
Untuk memasuki area hutan bakau pengunjung hanya dikenakan biaya tiket masuk per orang sebesar Rp5.000. Sarana perahu juga disediakan untuk pengunjung yang ingin mengitari hutan mangrove melalui jalur air. Biasanya kawasan wisata bakau ramai di datangi setiap musim liburan anak sekolah dan libur lebaran masyarakat baik lokal dan juga luar kabupaten mendatangi lokasi wisata hutan mangrove ini.
‘’Sebagai daerah konservasi, kami saat ini terus melakukan penanaman bakau, hampir 18 ribu batang lebih yang sudah kami tanam. Kami juga menyiapkan fasilitas umum seperti jembatan kayu yang sudah di bangun sepanjang 1 kilo meter, pembangunan tempat selfe, parkir dan rumah rumah tempat istirahat bagi para pengunjung, sebagai penunjang fasilitas objek wisata,” terang Setiono.
Kegiatan wisata di area hutan mangrove disamping mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar, dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha di sekitar area ekosistem hutan dan ekosistem pantai.(adv)
, juga mampu menjaga keseimbangan lingkungan dan ekosistem hutan, khususnya hutan mangrove. Sejak dicanangkan oleh Pemkab Siak hutan bakau Kampung Rawang Mekar Jaya, sebagai daerah konservasi dan objek wisata edukasi, sudah banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Pekanbaru yang melakukan penelitian dan berwisata ke tempat tersebut.
‘’Alhamdulillah, dengan adanya tamu dan pengunjung datang kesini, daerah kami menjadi di kenal orang, sangat banyak manfaat melestarikan hutan bakau ini, selain menjaga keseimbangan alam, juga dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi warga setempat,” pungkasnya.***
Editor: ucu
Sumber; riaupos.co
Berita Lainnya
Datangi Warung Upnormal, Sandiaga Diserbu Emak-Emak
Bocah 5 Tahun Kec Keteman Dicabuli Seorang Pemuda Dewasa Yang Tengah Naik Nafsu
Tiga Pelaku Karhutla Diamankan Polres Dumai
Petugas KPK Teriak 'Kalau Tak Dibukakan, Kami Segel' Saat Datangi Rumah Romahurmuziy
Badiklat Sementara Tunda Kunjungan Studi Tiru WBK/WBBM Intansi Lain Musim Wabah Covid19
Pemda dan DPRD Rohil Sahkan APBD 2020 Senilai 1.8 Triliun
Potret Kemiskinan di RI, Nenek & Kakek di Indonesia Hidup di Gubuk Reyot
Inilah 3 Hal Yang Akan Terjadi Jika Kamu Sering Minum Air Kelapa
Pengendara di Pekanbaru DitilangSelama Operasi Patuh Siak 2017, Total 2.649 ,
Dandim 0314 Inhil Pinta Bupati Wardan dan Jajaran Turun Langsung ke Lokasi Kerhutla
Akibat Kenaikan Tarif Penerbangan, Lima Perusahaan Ekspedisi di Riau Terancam Tutup
Sekda Inhil Temui 14 Komunitas Peduli Pendidikan, Literasi dan Seni di Kabupaten Indragiri Hilir