Serangan Bom Pakistan, Sedikitnya Tewaskan 127 Orang
bualbual.com, Dua ledakan bom di Pakistan pada Jumat (13/7), telah menewaskan sedikitnya 127 orang. Serangan tersebut mengincar massa kampanye partai politik Pakistan yang akan menggelar pemilihan umum pada 25 Juli mendatang.
Ledakan pertama terjadi di kota Bannu pada Jumat pagi waktu setempat. Bom meledak sesaat setelah partai Jamiat Ulema-e Islam (JUI-F) menggelar rapat umum. "Ledakan terjadi ketika orang-orang bubar setelah rapat umum. Itu adalah alat peledak improvisasi yang ditanam di sepeda motor dan dikendalikan pengendali jarak jauh," kata seorang pejabat polisi setempat, dikutip laman Aljazirah.
Ledakan itu menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan 19 lainnya luka-luka. Seorang pemimpin senior JUI-F yang mencalonkan diri dalam pemilu Pakistan mendatang, Akram Khan Durrani, selamat dari serangan tersebut.
Kemudian ledakan kedua terjadi di barat daya Driangarh, sekitar 35 kilometer di selatan ibu kota Provinsi Balochistan, Quetta. Seorang pembom bunuh diri menyerang massa kampanye Balochistan Awamy Party (BAP). Sedikitnya 123 orang tewas dalam insiden itu.
Setidaknya 73 jenazah dipindahkan ke Rumah Sakit Sipil Quetta. Kemudian 37 mayat lainnya dibawa ke Rumah Sakit Nawab Ghaus Baksh. Lalu sisanya dilarikan ke Kompleks Medis Bolan Quetta dan Rumah Sakit Militer Gabungan.
Daerah itu dilaporkan telah menjadi sasaran sejumlah serangan oleh kelompok bersenjata Lashkar-e-Jhangvi (LeJ). Kendati demikian, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bom tersebut.
Serangan bom yang terjadi di Bannu dan Quetta merupakan serangan paling mematikan sejak milisi Taliban Pakistan menyerang sebuah sekolah di Peshawar pada Desember 2014. Kala itu Taliban membunuh 141 orang, 132 di antaranya adalah anak-anak.
Di sisi lain, dua serangan bom itu telah memicu kekhawatiran tentang akan meningkatnya insiden kekerasan menjelang pemilu Pakistan. "Apa pun yang terjadi di Peshawar dan Bannu, itu adalah rantai. Ada musuh yang ingin menggagalkan demokrasi," kata Kepala BAP Saeed Hashmi.
Selain serangan bom, peristiwa lain yang mewarnai datangnya pemilu Pakistan adalah ditangkapnya mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif dan putrinya, Maryam. Ia tiba di kota Lahore pada Jumat malam waktu setempat setelah melakukan perjalanan dari Inggris.
"Mereka telah (ditangkap) dan telah dibawa ke Adiala (penjara)," kata juru bicara partai Sharif, yakni Pakistan Muslim League (PML-N), Marriyum Aurangzeb. *(republika.co.id)
Berita Lainnya
Imbangi China, Vietnam diam-diam pasang roket di perairan sengketa
Mengerikan, Pria Ini Nekat Potong Kue Ulang Tahun Pakai Pistol
Junjung Tinggi Azas Pemilu Dalam Pilkada, Pj Bupati Inhil: Netralitas ASN Perlu Dijaga
Ini yang Akan Dilakukan WWF dan Koalisi Masyarakat Peduli Sungai di Riau 'Peringatan Hari Sungai Nasional'
Lucu Abis, Inilah 5 Meme Kocak Tahukah Anda
Gubri Syamsuar Pilih Serahkan Lahan Unri ke PT Hasrat Tata Jaya
Tumbangkan Pasangan Jepang, Ahsan/Hendra Juarai BWF Tour Finals 2019
Syamsuddin Uti Akan Perjuangkan 12M Untuk Pengembangan Wisata Religi Sapat
Dampak Banjir, Ruas Jalan ke Jembatan Danau Raja Inhu Ambruk dan Putus
Diduga di Mangsa Buaya, Nelayan Hilang di Perairan Indragiri Belum di Temukan
Tanggapan Fakhri Husaini: Timnas U-19 vs Timor Leste Berpotensi Panas
Kakanwil Kemenag Riau Kecewa, MAN 2 Model Pekanbaru Tidak Luluskan Calon Siswi Yang telah khatam 30 Juz