PILIHAN
Rupiah Melemah, Sejumlah Anggota DPR "Protes" ke Sri Mulyani
Bualbual.com, DPR menggelar agenda rapat paripurna pembahasan RAPBN 2019 pada Selasa (4/9/2018) siang yang turut dihadiri pemerintah melalui Kementerian Keuangan.
Ketika rapat baru mau dimulai, ada interupsi dari sejumlah anggota Dewan yang berasal dari fraksi partai oposisi dan disampaikan langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di ruang rapat.
"Terkait kurs mata uang asing yang kini sudah mencapai hampir mendekati Rp 15.000, ini selalu dikatakan Pak Presiden di hadapan rakyat bahwa kondisi ini adalah kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Ini untuk diketahui, kondisi ini tentu sangat memprihatinkan karena begitu banyak komoditas pangan kita yang impor," kata anggota dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo, selaku yang pertama kali mengajukan interupsi.
Menurut Bambang, Indonesia sangat rentan terhadap tren pelemahan rupiah. Bahkan, Bambang menyebut Indonesia sebagai negara yang terparah terkena dampak pelemahan rupiah.
"Selalu Pak Presiden mengatakan bahwa kurs dollar AS menguat di beberapa negara. Memang benar, ada pengaruhnya di beberapa negara, tetapi kondisi yang dialami Indonesia adalah yang terparah," tutur Bambang.
Anggota Dewan lain, yakni Michael Wattimena dari Fraksi Partai Demokrat, mengingatkan Sri Mulyani akan bahaya krisis ekonomi seperti tahun 1998 silam. Michael juga mempertanyakan kenapa di tengah gejolak perekonomian saat ini pemerintah tidak mengajukan APBN Perubahan seperti yang dilakukan tahun 2015 lalu.
"Ibu Menteri juga selalu bilang tekanan terhadap nilai tukar dikarenakan kondisi di negara lain, kayak Turki, Argentina. Nanti minggu depan ada negara lain yang krisis, kita menyalahkan kondisi mereka lagi, tolong ini dijelaskan secara jujur, Bu Menteri," ujar Michael.
Anggota Dewan lainnya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Haerudin, menyinggung tentang risiko utang yang dinilai berpotensi meruntuhkan stabilitas negara. Haerudin meminta agar beban utang pemerintah jangan terlalu besar.
Sejumlah pandangan itu belum ditanggapi Sri Mulyani karena pimpinan sidang, Agus Hermanto, minta agar agenda sidang dilanjutkan terlebih dahulu. Sri Mulyani pun mulai membacakan tanggapan pemerintah terhadap masukan sejumlah fraksi atas RAPBN 2019 dalam rapat paripurna sebelumnya.
Editor : bbc | Sumber : Kompas.com
Berita Lainnya
Joroknya Penampakan Pemakaman Umum di Sei Panas Tertimbun Tumpukan Sampah
Dinilai Sukses Meningkatkan Ekonomi Masyarakat, Ketua DPRD Apresiasi Bupati Kampar
Imam Masjidil Haram Makkah Doakan Riau Lebih Baik
Caleg Terpilih Kota Pekanbaru Dilapor, Diduga Gunakan Ijasah Palsu
Hanya Boleh Sampai Pukul 22.00 WIB, Jam Kunjungan ke RTH Dibatasi
Messi Cetak Rekor Goal Terhadap Madrid
Pesona Wisata Raja Ampat Riau
Bupati Inhil Minta Pejabat yang Malas Bekerja Agar Mundur
Jaksa Periksa Penyedia Transportasi, Lengkapi Berkas Tersangka Abdullah Sulaiman
Untuk Kunjungan Menko PMK, Beredar "Surat" Permintaan Ke Pimpinan Bank Siapkan Sembako
Contohlah Desa Ponggok, Setahun Hasilkan Rp 6,5 Miliar
"Peduli Kanker" Masyarakat Antusias Ikuti Aksi Berani Gundul