PILIHAN
Akibat Defisit, Tenaga Honorer Pemkab Inhil Terancam Dirumahkan
Bualbual.com, Dampak dari defisit sebesar Rp307 miliar membuat ribuan tenaga honorer Pemkab Inhil terancam dirumahkan. Dirumahkannya tenaga honorer merupakan jalan terakhir yang akan diambil oleh Pemkab Inhil.
Seperti yang dialami Dinas Peradagangan dan Perindustrian Inhil yang juga mengalami dampak dari defisit, dimana harus memangkas Rp3,5 miliar dari semua kegiatan di dinas tersebut.
"Semua kegiatan sudah kita cancel, termasuk pembanguan dua pasar. Itu pun baru dapat Rp1,6 miliar. Jadi kita masih memikirkan sekitar Rp1,9 miliar," jelas Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Inhil, Azwar saat berbincang dengan goriau.com, Jumat (7/9/2018).
Dikatakan Azwar, merumahkan tenaga honorer di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Inhil merupakan cara terakhir yang akan diambil.
"Iya kita lagi pusing memikirkan mana lagi yang mau dipangkas. Sementara semua kegiatan sudah kita batalkan. Jadi merumahkan tenaga honorer itu jalan terakhir," lanjutnya.
Merumahkan tenaga honorer dikatakannya hanya akan berlangsung selama tiga bulan pada tahun ini.
"Kira-kita di dinas kita ada sekitar 100 orang tenaga honorer diluar K2. Namun sekali lagi ini adalah langkah terakhir," tukas Azwar.
Editor : bbc | Sumber : Goriau.com
Berita Lainnya
Wow!!! 4 Asupan Ini Dipercaya Baik untuk Jaga Kesehatan Payudara
Pemerintah Akan Bahas Pembentukan Densus Tipikor
Inhil Belum Tahu 'Jatah' Penerimaan Formasi CPNS Tahun II Tahun 2019
Hasil RBT Lagu Bupati Syamsuar di Bagikan Untuk Kegiatan Sosial
Gempa Bumi Berkekuatan 6,2 SR Guncang Sumbar
Anda! Peserta CPNS Diminta Rutin Pantau Website Resmi BKPSDM Pekanbaru
Pukul Warga di Pekanbaru, Resmi Anak Bupati Rohil Ditetapkan Tersangka
Harimau Sumatera Sering Muncul di Rumbai, BBKSDA Riau Tinjau ke Lokasi
BUALBUAL RAKYAT: Pemanfaatan DAK Melalui APBN Berbasis Proposal
Kisah jujurnya Bung Hatta saat naik haji
Ada Mayat Tergantung di Jembatan Sungai Gergaji Keritang Inhil
Dana Saksi Partai di OTT, Gerindra Riau akan Tuntut Gakkumdu Pekanbaru, Kami Merasa Dirugikan