PILIHAN
Galau! Ustad Abdul Somad Menghela atau Dihela
BUALBUAL.com, GALAU. Atau hanya sekedar merisau. Romahurmuzy, katanya punya taktik untuk memposisikan Ustad Abdul Somad (UAS) agar berada tegak 'ditengah' dalam kontestasi pemilihan Presiden mendatang. Menarik.
Berarti Romi sadar nian kecenderungan UAS berada pada pihak rival. Dan upaya ini melalui Rusli Effendi kata Romi. Kader senior PPP dari Riau. Boleh lah, namanya juga usaha. Sila dicoba.
Tapi boleh juga lah saya sedikit mengingatkan. Setidaknya apa yang saya tau: Kemana arah pilihan UAS?.
Meski tak pernah secara eksplisit UAS mengatakan berada pada 02, dan aturannya juga tidak memperbolehkan: UAS itu ASN. UAS sekali waktu pernah mengatakan, dan tak pernah diralat: menunggu apa yang dikatakan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Dan HRS sudah mengambil keputusan: Prabowo-Sandi.
Pertanyaannya, signifikan kah kecenderungannya pilihan UAS ini menentukan perolehan suara Pilpres? Jawabannya relatif. Jika jutaan 'pecinta' UAS, baik itu di medsos atau dunia nyata itu hanya sekedar 'penikmat' tausiyah UAS dengan ketenarannya, maka: tidak akan berpengaruh banyak. Bisa jadi nihil.
Namun jika sebaliknya, meresapi dan dijadikan pedoman: tentunya menggentarkan. Dan itu mungkin yang diperhitungkan Romi. Dengan segala kalkulasinya.
Dalam setiap tausiayahnya, UAS sangat menekankan pada tiga hal: Politik, pendidikan dan ekonomi umat. Jika mau dikerucutkan, maka bisa dirangkum pada poin politik. Sebab disitu penentu kebijakan pendidikan dan ekonomi. Dahsyat memang pengaruh politik beserta partisipasinya. Sebab itu UAS ingatkan bertalu-talu.
Secara umum, bagi seorang followers sejati, jika ia tidak paham tentang suatu hal, kurang referensi, atau ia ragu, maka pilihan serta keinginan orang yang dijadikan panutannya itu biasanya yang juga diikuti. Sangat rasional. Namanya saja pengikut.
Jadi, kedepannya, bagi yang katanya tunak dengan tausiyah-tausiyah UAS: yang belum, dan juga yang bersikukuh tak mau memilih, eloknya mengubah cara pandang tentang pentingnya pilpres ini.
Bahkan, bagi masyarakat umum, saat sudah jelas ada dua pilihan: Jokowi atau Prabowo, tidak relefan lagi ada yang mengasosiakan dirinya kedalam kata netral atau independen. Itu kalau punya prinsip hidup. Kecuali mereka yang dalam aturan tidak boleh menampakkan keberpihakan.
Bagi Romi, lanjutkan saja usahanya. Memang harus gigih. Dan Romi sudah buktikan kegigihannya itu dalam kancah politik nasional. Bahkan sangat gigih.
Penulis: Alwira Fanzary Indragiri
Ketua OKP Lingkar Anak Negeri Riau(LAN-R)
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
H. Isdianto Sampaikan Ranperda LPJ APBD Kepri Tahun Anggaran 2018
BNI 46 Sukses Bekap Lamongan Sadang MHS "Proliga 2020 Pekanbaru"
Atas Aksi Bela Uighur Di Indonesia, Muslim China Berterimakasih
Dijadwalkan Awal Februari 2019 'Uji Kelayakan Beban Jembatan Siak IV'
Kapal Wala Buana II Meledak di Perairan Indragiri, 7 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Gerindra Anggap KPU Tak Serius Melarang Eks Koruptor Maju Pilkada
Suami-Istri Saling Laporkan ke Polisi, Hanya karena Uang Rp 20 Ribu
Mendagri Tjahjo Kumolo datangi gedung KPK
Jelang Ramadhan Timses Harris Gelar Doa Syukuran Bersama Masyarakat Duri
Edy Natar: Riau Harus Kembangkan Sektor Unggulan Untuk Kesejahteraan Rakyat
Kalau Prabowo Menang di Madura, La Nyalla, Silakan Potong Leher Saya
Bupati H.Suyatno Hadiri Malam Kesenian Warga Tionghoa