PILIHAN
Deteksi Lembaga Survei Abal-abal, Begini Caranya
BUALBUAL.com, Menjelang pemilihan umum (Pemilu), bermacam lembaga survei merilis temuan keterpilihan pasangan calon presiden. Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk, menjelaskan cara mendeteksi lembaga yang palsu.
Hamdi menyebut cara paling mudah adalah melihat latar belakang orang-orang di balik survei tersebut. Apakah memiliki latar akademik yang memadai.
"Ada begini dia bikin survei abal-abal. Gampang mendetect abal-abal, lihat apakah orang-orang yang terlibat di situ ada akademik background yang memadai," ujar Hamdi dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Kedua, masyarakat diimbau melihat bagaimana reputasi sebuah lembaga survei. Misalnya, bisa dilihat apakah lembaga survei itu rutin mengeluarkan beragam hasil survei, atau pernah sebagai alat kampanye politik.
Ahli psikologi politik Universitas Indonesia itu mencontohkan ada lembaga survei yang salah merilis hasil hitung cepat pada Pilpres 2014. Adapun yang dimaksud empat lembaga, JSI, Puskaptis, LSN, dan IRC yang memenangkan Prabowo Subianto Hatta Rajasa.
Hamdi menjelaskan dalam hitung cepat sulit terjadi kesalahan karena menghitung apa yang sudah terjadi. Kemungkinan salah, kata dia, hanya nol sekian persen. Berbeda dengan survei jajak pendapat.
"Hitung cepat tidak boleh salah karena dia hanya hitung sesuatu yang sudah terjadi, perilaku yang sudah terjadi," katanya.
Imbasnya, Persepi mengeluarkan JSI dan Puskaptis dari keanggotaannya. Hamdi mengimbau masyarakat juga media untuk sadar terhadap rekam jejak tersebut.
"Harusnya jadi memori publik orang-orang yang melakukan itu dan lembaganya," jelas dia.
Sumber: Merdeka.com
Berita Lainnya
Terbukti Simpan Narkotika Pemuda Tanjung Harapan Tembilahan Dibekuk Aparat Kepolisian
Perda Harus Di Gesa, Tentang Polemik Angkutan Online Di Pekanbaru
Ketua Olympics Indonesia (SOIna) Riau Berkunjung Ke Negri Seribu Parit
Khairul S. Sos: Peranan Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pertanian
Gebyar DMIJ Se-kecamatan Pelangiran, Resmi di Tutup Bupati Inhil HM. Wardan
Harta Benda dan Uang 94 Juta Milik Pedagang Dibawa Kabur oleh Bajak Laut Bertopeng Beraksi di Perairan Indragiri Hilir
Ketua DPR Ade Komarudin: Dilaporkan ke MKD
Galau! Ustad Abdul Somad Menghela atau Dihela
Dua Terpidana Korupsi Pengadaan Kapal Motor di DKP Inhil Dieksekusi
Alhamdulillah, Progres Tol Pekanbaru-Dumai Meningkat
Effendi Simbolon: Tidak Ada Operasi Intelijen Untuk Rizieq
Diduga 100 Tahanan di Pekanbaru Kabur, Warga Berhamburan ke Luar Rumah