PILIHAN
Kerja Hampir 24 Jam dengan Honor yang Tak Seberapa, Suka Duka Petugas KPPS Pemili 2019
BUALBUAL.com, Kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tidak lepas dari adanya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara.
Beberapa suka duka didapatkan oleh anggota KPPS selama Pemilu 2019 berlangsung kemarin, Rabu 17 April 2019.
Salah satu suka duka anggota KPPS ialah jam kerja yang bahkan hampir 24 jam. Hal ini harus dirasakan oleh anggota KPPS karena proses penghitungan surat suara yang berlangsung lama. Apalagi surat suara yang dihitung di Pemilu 2019 ini terdiri dari 5 jenis.
"Gak pakai tidur paginya, langsung kerja dong, sampai jari-jari ini keriting bekerja dari jam tujuh pagi sampai jam tiga malam," ujar Widya salah seorang anggota KPPS kepada bertuahpos.com, Kamis 18 April 2019.
Jam kerja yang hampir 24 jam ini dinilai tidak seberapa dengan honor yang didapat oleh petugas KPPS. Apalagi menurut Widia, menjadi petugas KPPS harus mengemban beban yang cukup berat.
"Honornya kalau dinilai gak sebandinglah dengan kerjanya. Selain hampir 24 jam, belum lagi harus bekerja dengan optimal, tidak ada yang boleh salah satupun. Belum lagi tekanan dari beberapa pemilih yang mendesak untuk tetap dapat memilih," ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Rinal, seorang anggota KPPS di salah satu TPS yang ada di Kecamatan Tampan. Rinal menuturkan Pemilu 2019 ini dinilai cukup berat bagi anggota KPPS.
"Banyak yang bilang kami digaji, dapat uang, iya benar. Tapi saya rasa ini gak sebanding dengan pengorbanan kami. Tapi ya sudahlah, alhamdulillah kami kemarin tetap bekerja dengan baik. Inikan demi negara tercinta juga," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Rabu lalu Indonesia melakukan Pemilihan Umum serentak. Tidak hanya Pemilihan Presiden (Pilpres) tapi juga Pemilihan Legislatif (Pileg).
Sumber: bertuahpos.com
Berita Lainnya
Ketum Golkar Setya Novanto, Berikan Surat Teguran untuk Aburizal Bakrie Ini Isinya
KPUD Gelar Kegiatan Sosialisasi pemutakhiran data pemilih, di 20 Kec Sekabupaten Inhil Tahun 2017
Bonita Belum Tertangkap, Arfah Nilai Pemerintah Tidak Serius
Bupati Inhil Apresiasi GGTV Kini Dapat Ditonton Live Streaming Melalui Android
Mengaku Aksinya Spontan, Soal Pembunuh Istri di Pekanbaru
Menhub Ancam 'Hukum' Jika Maskapai yang Pasang Tarif di Batas Atas
Diskominfo Kampar sosialisasi melalui mobil keliling 'Cegah Penyebaran Covid-19'
Ditanya Apa Kasus Ahok Penuhi Unsur Penistaan Agama? ini Jawaban Mengejutkan Otto Hasibuan
Satu Orang Guru Provinsi Riau - Inhil Selama 4 Tahun Mengajar 6 Kelas 26 Murid
Semakin Memanas! Persaingan Perebutan Kursi Pimpinan Ketua DPRD Meranti
Beri Pembekalan Babinsa yang Baru, Ini Pesan Pasi Ops dan Pasi Intel Kodim 0314 Inhil
Achmad Mulyadi Terima Mandat Datuk Panglima Muda DPD LMB Inhil