PILIHAN
Moeldoko Sebut: People Power Yang Ancam Kedaulatan Negara Akan Berhadapan Dengan TNI
BUALBUAL.com, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menegaskan, bagi siapapun yang ingin coba-coba mengancam kedaulatan negara melalui people power, maka mereka akan berhadapan dengan TNI. Bukan lagi polisi.
Menurut Moeldoko, hal itu sejakan dengan amanat Undang-Undang nomor 34 tentang TNI.
"Niatnya tidak baik berkaitan dengan kedaulatan negara atau menggoyahkan kedaulatan negara, maka TNI akan masuk di dalam. Bukan Polisi, itu tugas TNI di dalam UU," katanya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Maka dari itu, diingatkannya kepada semua pihak yang ingin coba-coba membuat keributan dan mengganggu kedaulatan Negera untuk mengurungkan niat yang menurutnya tak baik itu.
"Untuk itu siapapun yang mencoba-coba untuk menganggu kedaulatan negara, kalau kita bicara kedaulatan negara, maka kita bicara kedaulatan pemerintah. Kalau kita bicara negara itu adalah pemerintah wilayah dan masyarakat. Maka itu tugas TNI, dan TNI tidak akan berhenti melakukan sesuatu," urainya.
Wacana people power mengemuka belakangan ini karena ada sebagian pihak yang merasa dicurangi dalam ajang Pemilu 2019.
Sumber: RMOL.co
Berita Lainnya
Pegawai dan Honorer Pengadilan Negeri Bengkalis Dites Urine
Dalam Rangka Membentuk Sikap karakter, Babinsa Koramil 01/Inhil Berikan Pelatihan PBB di SMP 1 N Tembilahan
Istana Negara Pernah Mengundang Dimas Kanjeng, dan Sudah Gandakan Rp 1,7 Triliun
Anggota Aksi 313 Terdapat Pakai Antribut Isis dan Bendera Palistina
Rahmat Pantun: Mengenang Alm Bapak Asrul auzar Mantan anggota DPRD Rohil
Kaki Warga Desa Pasenggrahan Sungai Batang Inhil Diterkam Buaya
Riau Masih "BELUM" Bebas Asap
Kisah Korban Pemerkosaan, Oleh Petinggi BPJS: Saya Jadi Ingat Anak
Satu Pasien Positif Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Membaik
Resmi Dibuka Camat Bantan Qori Terbaik Riau, Tampil di MTQ ke-24 Desa Jangkang
Tinjau Pilkades Serentak 58 Desa Harap HM.Wardan Dahulukan Demokrasi Damai
Ma'ruf Amin Sebut Gaya Politikus Suka Menakuti seperti Genderuwo