PILIHAN
KPID Provinsi Riau Terima Pengaduan Dugaan Pelanggaran Iklan Televisi
BUALBUAL.com, PEKANBARU - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau menerima pengaduan terkait dugaan pelanggaran dalam tayangan iklan di sejumlah televisi swasta nasional.
Ketua KPID Riau, H Falzan Surahman SSi, Senin (13/5/2019), mengatakan, pengaduan dari warga Kota Pekanbaru tersebut terkait iklan Hago Game. "Topik laporannya adalah dugaan pelecehan atau olok-olok terhadap lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dalam iklan tersebut. Iklan ini juga menjadi temuan Tim Pemantau kita," katanya.
Menurut Falzan, laporan tersebut langsung dibahas di tingkat Rapat Pleno Komisioner KPID Riau. "Hari ini juga kami bahas dan kami indikasikan iklan tersebut berpotensi melanggar Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Standar Program Siaran atau SPS," katanya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Riau, Asril Darma, menjelaskan, Pasal 16 Ayat 1 menegaskan : Program siaran dilarang melecehkan, menghina, dan/atau merendahkan lembaga pendidikan. Dan ayat 2 : Penggambaran tentang lembaga pendidikan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. tidak memperolok pendidik/pengajar.
"Analisis kami terhadap konten iklan tersebut bisa mendegradasi profesi guru yang mestinya sangat dihormati," katanya.
Menurut Asril, KPID Riau langsung mengirimkan surat rekomendasi ke KPI Pusat terhadap dugaan pelanggaran tersebut. "Karena tayangnya di televisi nasional, sesuai kewenangannya KPI Pusat yang bisa menjatuhkan sanksi," tukasnya.
Sekilas cerita pada tayangan tersebut, di sebuah kelas, terdapat seorang guru yang digambarkan sebagai guru galak. Dia sedang menulis materi pelajaran di papan tulis. Semua siswa dengan terkantuk-kantuk terpaksa mengikutinya, sambil takut jika si guru marah kalau tidak diikuti mencatat materi tersebut. Sementara seorang siswa sudah berdiri di depan kelas, ia sedang dihukum (tidak jelas kesalahannya).
Tiba-tiba, datanglah seorang siswa yang terlambat. Namun, si guru galak itu langsung berubah ekspresinya, yang tadinya pasang tampang marah, berubah sangat ramah. Dia bahkan buru-buru menghampiri anak yang terlambat tersebut, dengan sikap seperti seorang pembantu.
Badannya dibungkukkan, seperti sangat menghormati murid tersebut, dan ironisnya tas murid itu pun ia bawakan. Dan si anak dipersilakan duduk di kursinya sambil dengan posisi membungkuk-bungkukkan badan seperti bawahan kepada atasannya.
Si anak dengan santai dan sombongnya pun duduk, dagunya ia angkat, tanpa berkata apa-apa. Semua temannya langsung melihat ke arahnya dengan mulut melongo, karena takjub. Pada akhir iklan, digambarkan ternyata si anak sombong tersebut ternyata teman itu main games online si guru.
Sumber: Cakaplah
Berita Lainnya
Teknis Penyambutan Kedatangan Presiden ke Riau Dirahasiakan
Inilah Gunung Yang Digelar Sebagai Gunung Pemakan Manusia di Bolivia
LGBT Tidak Dibolehkan Jadi Pelamar CPNS "Kejaksaan akan jadi Polemik"
Banyaknya Spanduk Cagubri dan Cabup Inhil Membuat Masyarakat Kota Tembilahan Risih
HM. Wardan Kempayekan Minum Air Kelapa Karena Baik Bagi Tubuh
Atasi Karhutla, Relawan Rumah Zakat Action Pekanbaru Turunkan Tim di Dua Kabupaten di Riau
Wabup Rohil Gelar Rapat Persiapan Kunker Muldoko dan Kegaiatan Rohil Milenial Road Safety Festival 2019
Mantan Ketua Mahasiswa Pekanbaru Jakarta Siap Jadi Caleg 2019
Lantik 4 DPC AJOI di Lampung, Ketum DPP AJOI: Lebih Profesional Dalam Pemahaman Digital Teknologi
Latih Kemampuan Peserta yang Akan Mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Riau,Pemkab Inhil Hadirkan Pelatih Dari Luar
HM Wardan Himbau Malam Tahun Baru Masyarakat isi dengan berzikir
Dua Maling Ini Mengaku 12 Kali Congkel Rumah Orang 'Diciduk Polisi'