PILIHAN
Stanting Capai 1.716 Orang, Ini Program Pemkab Inhil Untuk Atasi Stunting
BUALBUAL.com - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Kesehatan tidak pernah berhenti berupaya mencegah dan menangani masalah stunting di Inhil. Berbagai program telah dilaksanakan dalam rangka menindak perihal stunting yang terjadi.
Namun semua usaha tersebut belum berhasil secara maksimal, karena Kabupaten Inhil saat ini berada dalam peringkat 5 besar sebagai daerah yang mengalami permasalahan stunting se-Provinsi Riau.
Oleh sebab itu, kali ini Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil menciptakan program baru yang diberi nama Durasi Penting (Posyandu Pra Konsepsi dalam Pencegahan Stunting).
Sebagaimana diketahui, stunting adalah kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal yang disebabkan dari kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus.
Anemia yang dialami perempuan sejak remaja juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab lahirnya anak stunting. Penyebab anemia ialah kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, penyakit infeksi/ cacingan/ malaria, serta pendarahan.
Dalam presentasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, H Zainal Arifin SKM MKes pada rapat pencegahan stunting ini, program Durasi Penting difokuskan kepada calon pengantin.
"Pencegahan stunting dilakukan sejak pra konsepsi (sebelum menikah), jadi Durasi Penting ini untuk mencegah dan menanggulangi anemia pada wanita usia subur yang difokuskan pada calon pengantin," tuturnya, Kamis (31/10/2019).
Jumlah stunting di Kabupaten Inhil saat ini mencapai 1716 orang ya g tergolong sangat pendek, sehingga melalui program Durasi Penting, Zainal menargetkan dalam lima tahun ke depan angka stunting di Inhil adalah 0 (nol).
Dikatakannya, untuk pelaksanaan program Durasi Penting, pihaknya butuh dukungan dari Kementerian Agama selaku instansi yang mengurus pernikahan, dan Muslimat NU yang dinilai sebagai ormas teraktif di Inhil saat ini.
"Kami juga berencana nanti kita akan menandatangani nota kesepakatan antara Dinas Kesehatan, Kemenag, dan Muslimat NU bersama-sama berada dalam program Durasi Penting," ujar Zainal.
Sementara itu, Hj Zulaikhah Wardan SSos ME selaku Ketua Muslimat NU sangat mendukung program gebrakan dari Dinas Kesehatan tersebut.
Disebutkan Zulaikhah, bahwa pengetahuan tentang stunting sebaiknya tidak hanya diberikan kepada calon pengantin saja, namun juga kepada remaja-remaja atau pelajar.
"Kalau bisa dilakukan sosialisasi, nanti kita beri sertifikat kepada para peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut. Kan anak-anak SMP/ SMA itu calon pengantin juga tapi belum tahu kapan masanya. Jadi ada baiknya diberikan pemahaman kepada mereka, nanti ketika mereka mau menikah mereka harus menunjukkan sertifikat dan itu adalah bukti bahwa mereka telah mengikuti sosialisasi, tinggal saat akan menikah diberi imunisasi saja lagi," urai Zulaikhah.
Tidak hanya itu, Ibunda Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini berharap juga ada program penanggulangan masalah stunting.
"Ada program pencegahan, ada harus ada juga program penanggulangan. Jadi yang sudah terkena stunting dapat dibantu, bagaimana pertumbuhan selanjutnya," pungkas Zulaikhah.
Berita Lainnya
Ini Dia Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Pada Pilkada 2018
Bupati Meranti Irwan Nasir, Dukung LAM Riay Beri Gelar Adat ke Jokowi
Sindikat Narkoba Ditangkap, 2 Kg Sabu Disita Oleh BNN di Riau
Ini Pengakuan Elvi Sekaesih Saat ditanya Penyidik Tentang Anaknya Pesta Sabu
Forum Nasional Sosial Masyarakat BEM Seluruh indonesia Sukses Laksanakan Ekspedisi Nasional Suku Asli Talang Mamak
Melihat iPhone 7 Sekarang, Ini Prediksi Desain dan Kecanggihan iPhone 8
Warga Kec Rumbai Pekanbaru Sambut Gembira Peresmian Sumur Ke-17 Dari LAZnas Chevron
Pemprov Riau Siap Ladeni Hariyadi, Terkait Perkara Skor Seleksi Sekdaprov akan Dibawa ke PTUN
Blak blakan Edy Natar Ceritakan Siapa Syamsuar Sebenarnya
Pelajar SMA Pekanbaru di Usir Polisi Karena Ikut-ikutan Aksi Demo di DPRD Riau
Polwan Cantik, Sambut Masa Aksi Pendemo di Kantor Gubernur Riau
Waspada Penyebaran Covid 19, Gubri Imbau Warga Tiadakan Resepsi Pernikahan