PILIHAN
Farid Moeloek : JKN-KIS Adalah Hak Warga Negara, dan Gotong Royong Motor Penggeraknya
BUALBUAL.com - Di usianya yang sudah mencapai kepala tujuh, Laki-laki ini tetap terlihat bugar dengan tatapan mata yang tajam. Dialah menteri kesehatan era Presiden Soeharto dan Presiden B.J. Habibie, Farid Anfasa Moeloek.
Sebagai mantan menteri kesehatan, Farid tentu sangat paham tentang dunia kesehatan salah satunya jaminan kesehatan. Ditemui di kediamannya di Setiabudi Jakarta Selatan, Farid mengutarakan pendapatnya.
“Bisa dibilang saya sudah paham dengan pahit manisnya menangani bidang kesehatan, apalagi saya pernah menjadi menteri kesehatan di dua era yaitu era Presiden Soeharto dan Presiden Habibie. Memang tidak bisa dipungkiri, kesehatan adalah hal yang terpenting bagi manusia. Dan bisa saya katakan, mendapatkan jaminan kesehatan adalah hak asasi manusia. Karena itu sudah sepantasnya negara hadir dalam memberikan jaminan kesehatan bagi warganya,” Ujar Farid.
Farid menambahkan, Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dengan menciptakan Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat. Program ini memang menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan jaminan kesehatan dengan manfaat yang besar tapi dengan iuran yang terjangkau. Bahkan, Farid mengapresiasi pencapaian peserta JKN-KIS yang sudah menyentuh angka lebih dari 220 juta hanya dalam waktu lima tahun dari sejak dicanangkan.
“Pencapaian cakupan kepesertaan JKN-KIS patut dibanggakan. Sebagai perbandingan, saya pernah pergi ke Taiwan dan melihat bagaimana program jaminan kesehatan berjalan di sana. Bayangkan, dengan jumlah penduduk hanya sekitar 23 jutaan Taiwan memerlukan waktu 13 tahun untuk bisa mencapai cakupan semesta. Dan di Indonesia, dengan jumlah penduduk 10 kali lipat bisa dicapai dalam waktu empat tahun,” Lanjut Farid.
Tentunya Farid mengamini jika masih ada ruang untuk perbaikan dari program JKN-KIS ini, tapi tentu banyak juga kelebihan dan manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya program ini. Oleh karenanya, peran serta semua pihak sangat diperlukan untuk menjamin program ini tetap berlangsung dan semakin baik.
“Disinilah gotong royong diperlukan. Warga Indonesia pasti setuju jika gotong royong adalah jati diri bangsa. Dengan gotong royong orang kaya akan membantu orang miskin, orang yang berlebih akan membantu orang yang kekurangan. Begitu pula program JKN-KIS, dimana setiap peserta JKN-KIS wajib membayar iuran setiap bulannya yang akan digunakan untuk membiayai pengobatan peserta JKN-KIS yang sakit,” Tambah Farid.
Sumber: Jamkesnews.com
Berita Lainnya
Warga Kec.Marpoyan Damai Heboh, Ada Bayi di Depan Rumahnya
Wabup Inhil Hadiri Musrenbangnas di Jakarta
70 Sepeda Motor Pebalap Liar Terjaring Operasi Zebra Muara Takus
Musda KNPI II Kab Lingga, Benan Island Senayang
Corona Punya Pasal! Masjid Agung Ar-Rahman Pekanbaru Ditutup Sementara
Pergi Ke Sekolah Merangkak, Adul Bercita-cita Jadi Pemadam Kebakaran
TNI, Polri dan Warga Terus Berjibaku Padamkan Karhutla di Pelalawan 'Kebakaran Mulai Berkurang'
Ketua PDIP Riau Kita Masih Menunggu Figur Untuk Pilgubri
Formasi Susunan Pemain Real Madrid Vs Bayern Munchen
Gubri Syamsuar Mutasi 12 Nama Pejabat Eselon II, Berikut Nama-namanya
Gubri Syamsuar Turut Pasarkan Produk Ekonomi kreatif ke Dirut BUMN PT Sarinah
BBKSDA Riau Sayangkan Terkait Penangkapan dan Pembelahan Buaya di Sungai Apit