#2019GantiPresiden di Persekusi, PKS: Deklarasi Jokowi 2 Periode Kok Aman Dan Damai

Senin, 27 Agustus 2018

Bualbual.com, Persekusi dialami penggerak #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Pekanbaru Riau. Tak hanya itu, aksi kekerasan juga terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur akibat deklarasi tersebut. Politisi PKS,  Al Muzammil Yusuf menegaskan, beberapa waktu lalu deklarasi Jokowi Presiden 2 periode juga dilakukan oleh beberapa elemen mulai dari Sabang, Merauke, Miangas hingga pulau Rote. Kegiatan tersebut aman dan damai dijaga pula aparat keamanan. "Hal itu seharusnya dilakukan pula dengan aksi #2019GantiPresiden. Ini bentuk ekspresi persamaan di hadapan hukum bagi warga negara," jelasnya dalam pernyataan yang direkam lewat video yang diterima redaksi, Minggu malam (26/8). Muzammil juga mengimbau, segenap bangsa dapat menjaga kondusifitas Pemilu 2019. "Mari kita kondusifitas Pemilu 2019 dengan jujur, bersih, dan adil sebagai bentuk demokrasi," tutupnya. Minggu (26/8) sekitar pukul 07.30 WIB, massa yang tergabung dalam relawan #2019GantiPresiden bergerak menuju Tugu Pahlawan. Aksi tersebut tidak mendapatkan STTP dari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) sehingga harus dibubarkan oleh aparat kepolisian karena memicu beberapa risiko. Kemudian sekelompok orang yang mengaku Arek Suroboyo berjaga di sekitar Tugu Pahlawan sejak pukul 07.00 WIB. Mereka pun melakukan aksi sweeping di Tugu Pahlawan berniat untuk membubarkan relawan #2019GantiPresiden. Alhasil ada beberapa perampasan atribut yang dilakukan massa yang menolak aksi. Dan beberapa relawan terluka akibat diserang kelompok ormas tertentu. Sementara, di Pekanbaru persekusi dialami penggerak #2019GantiPresiden, Neno Warisman. Neno pun menyayangkan jumlah aparat beratus ratus banyaknya dan dari beberapa satuan yang berbeda tapi tak bisa mengendalikan puluhan orang. Tak hanya itu seorang pejabat intelijen daerah juga berlaku kasar pada Neno Warisman dan kawan-kawan. “Kabinda datang dengan kasar menggebrak mobil dan berteriak teriak memaksa buka pintu dan menarik paksa satu per satu semua dari mobil. Kecuali saya yang tetap bertahan dan minta pada para Polwan berpakaian bebas untuk tidak memperlakukan saya dengan kasar,” tulis Neno Warisman yang tersebar di media sosial. Kemudian, Diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) sempat diwarnai aksi penolakan sejumlah masyarakat di Bangka Belitung. Sedianya diskusi tersebut akan menghadirkan akademisi Universitas Indonesia, Rocky Gerung, sebagai salah satu pembicara.   Editor: bbc Sumber: Rmol.co