25 Kontainer Kelapa Asal Indonesia di Pulangkan Thailand "Gara-gara Kelapa Sudah Bertunas"

Rabu, 20 November 2019

BUALBUAL.com - Palembang - Sebanyak 25 kontainer kelapa ekspor asal Sumatera Selatan ditolak Thailand. Eksportir menyebut kelapa ditolak karena ada tunas dan sudah tidak sesuai kriteria. "Kelapa kita dipulangkan sama Thailand karena tidak boleh ada tunas. Itu aturan dari Thailand dan ada regulasi baru dari negara tersebut," ujar Direkrur PT Sentral Agro Indonesia sebagai eksportir kelapa, Rajief Nasir ketika ditemui di Bea Cukai Palembang, Selasa (19/11/2019). Dikatakan Nasir, sebelum kelapa-kelapa diekspor pihaknya mengaku sudah lebih dahulu melakukan sortir. Tetapi saat itu, tunas 1-2 cm tidak jadi masalah masuk ke Thailand. "Kami selalu cek satu-satu, semua kami sortir sebelum berangkat dan ini tunas kecil saja dikembalikan. Biasa tunas 1-2 cm tidak masalah dan tidak ada ditolak," katanya. Dari pantauan detikcom, terlihat kelapa yang dikembalikan memang mayoritas sudah memiliki tunas. Namun tunas itu disebut tumbuh karena sudah lebih dari 2 bulan dari proses panen. "Kami ini kirim barang kan hidup, segar. Kalau barang hidup pasti itu ada tunas, tunas itu juga sudah kita sortir hanya 1 persen biasanya. Ini yang dikembalikan semua ada 25 kontainer," katanya lagi. Diakui Nasir, dia sudah sering mengirim kelapa ke beberapa negara seperti Tiongkok dan Thailand. Namun baru kali ini ada penolakan dalam jumlah besar. "Satu kontainer itu sekitar Rp 100 juta dan kami akan koordinasi sama pabrik Thailand untuk garansinya seperti apa. Yang jelas kerugian Rp 100 juta setiap kontainer," katanya. Untuk mengurangi kerugian, kelapa itu rencananya akan diolah lagi menjadi produk yang memiliki nilai jual. Apakah menjadi arang atau produk kemasan dari turunan kelapa. "Prosesnya panjang, ini sudah 2 bulanan kurang lebih. Tapi saat di Thailand tidak seperti ini, tunas kecil dan pulang lagi ke sini tunas sudah panjang," tegas Nasir.   Sumber: detik.com