Jumat, 11 Oktober 2019

Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihaknya bakal menjadi penyeimbang jika tidak masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. Menurutnya, di Indonesia tak ada oposisi, hanya ada penyeimbang. Prabowo mengatakan itu usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10). "Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai check and balance, sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia enggak ada oposisi. Tetap kita merah putih di atas segala hal, kita akan berperan," ucap Prabowo. Pada prinsipnya, Prabowo mendukung gagasan Jokowi untuk menjalankan pemerintahan selanjutnya. Dia mengamini pernah menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Namun, menurutnya, pertarungan politik sudah selesai. Semua pihak mesti turut serta membangun bangsa. "Kami Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang besar, kepentingan bangsa dan negara," ucapnya.

Prabowo: Jika Tak Masuk Kabinet, Kami Loyal Jadi Penyeimbang

CNN Indonesia
Jumat, 11/10/2019 16:44
Prabowo: Jika Tak Masuk Kabinet, Kami Loyal Jadi Penyeimbang
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta(CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihaknya bakal menjadi penyeimbang jika tidak masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. Menurutnya, di Indonesia tak ada oposisi, hanya ada penyeimbang. Prabowo mengatakan itu usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10). "Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai check and balance, sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia enggak ada oposisi. Tetap kita merah putih di atas segala hal, kita akan berperan," ucap Prabowo. Pada prinsipnya, Prabowo mendukung gagasan Jokowi untuk menjalankan pemerintahan selanjutnya. Dia mengamini pernah menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Namun, menurutnya, pertarungan politik sudah selesai. Semua pihak mesti turut serta membangun bangsa. "Kami Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang besar, kepentingan bangsa dan negara," ucapn
"Kami yakin (pertumbuhan ekonomi) Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin membantu, kami siap membantu kalau diperlukan," lanjutnya.
Di tempat yang sama, Jokowi mengaku memang telah membicarakan kemungkinan Gerindra masuk dalam koalisi pemerintahan selanjutnya. Namun, masih belum diputuskan. "Ini belum, urusan satu ini belum final, tapi kami bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk Koalisi kita," ucap Jokowi. Jokowi juga mengaku telah membicarakan hal-hal seputar perekonomian nasional. Selain itu, pemindahan ibu kota pun turut dibicarakan mereka.
"Bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini," kata Jokowi.
Kans Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintahan sudah menjadi pembicaraan khalayak sejak Pilpres 2019 usai. Prabowo dan Jokowi, yang mulanya adalah rival, justru lekas bertemu. Pertemuan dilakukan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta lalu dilanjut makan siang di mal FX, Senayan.
Prabowo juga sudah bertamu ke rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan, Mantan Danjen Kopassus itu juga memenuhi undangan untuk hadir di acara Kongres PDIP di Bali.
Sumber: Cnnindonesia.com