Alasan Sebenarnya UAS Mundur dari PNS UIN Riau Diungkap Usai Peristiwa UGM?

Kamis, 17 Oktober 2019

BUALBUAL.com - Alasan sebenarnya Ustadz Abdul Somad mundur sebagai PNS dan tak lagi jadi dosen UIN Suska Riau setelah sebelumnya batal ceramah di UGM diungkap. Ya, Ustadz Abdul Somad (UAS) mengajukan pengunduran diri dari Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau. Kabar pengunduran Ustadz Abdul Somad cukup membuat kecewa pihak UIN, karena UAS dianggap sebagai aset berharga kampus. Dikutip TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, Selasa (15/10/2019), pengunduran diri UAS disampaikan oleh Karo Administrasi Umum Perecanaan dan Keuangan, Ahmad Supardi Hasibuah. Ahmad menyebut UAS mengirimkan surat pengunduran diri sekitar satu bulan yang lalu. Pada surat penguduran diri itu, UAS mengaku memiliki banyak kesibuhan hingga memutuskan mengundurkan diri. "Isinya mengundurkan diri sebagai PNS karena kesibukan, saya lupa tanggalnya, sekitar beberapa waktu lalu, surat langsung saya terima dan ditembuskan ke rektor," ucap Ahmad. Ahmad juga mengatakan bahwa UAS adalah aset berharga milik UIN dan Riau. Bahkan UAS yang terkenal sebagai ustaz kondang, dinilai mampu membesarkan nama Riau. Sehingga pengunduran diri UAS sangatlah disayangkan. "Cuma tetap kita menyayangkan karena dia aset UIN dan Riau, dia bisa membesarkan nama UIN dan Riau tentunya. Namun itu pilihan," ucap Ahmad. Sebelumnya UAS disebut sudah jarang mengisi kelas untuk mengajar para mahasiswa. UAS juga disebut memiliki banyak kegiatan sehingga tidak bisa mengajar para mahasiswa. "Dia cuti tiga tahun sedang pendidikan (di Sudan). Soal masuk tidak masuk tidak masalah karena sedang cuti," jelas Ahmad. Kini surat pengunduran diri UAS tengah diproses oleh pihak UIN. "Langsung kita proses, kan baru mengundurkan diri dan sedang berproses untuk pemberhentiannya," ucap Ahmad. Pengunduran diri UAS tidak disebutkan alasan lain selain memiliki banyak kesibukan. UAS merasa kesibukannya kini tidak bisa dibarengi dengan mengisi kelas-kelasnya di UIN sebagai dosen. "Tidak ada kaitan dengan lain kalau melihat isi surat, yang antar itu orang kepercayaan UAS langsung ke saya ditembuskan ke rektor," ucap Ahmad. Sebelumnya UAS sempat ditolak Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta saat akan mengadakan sebuah kuliah umum.

Ia mengaku masih ada tempat lain yang akan menerimanya untuk melakukan Tausiyah. "Jadi saya diundang ya saya datang. Kalau kebetulan dibatalkan. Ya ketempat lain yang selalu telepon dan katakan 'Nanti ya kalau yang ini batal'," ucap UAS. Selain itu UAS juga mengaku tidak menganggap tempat tausiyah sebagai hal yang sangat penting. "Jadi setelah kita punya alat komunikasi media, tv. Jadi tempat itu saya bikin tidak terlalu penting," ucap UAS. Dengan santai UAS mengaku masih banyak cara untuk bisa menyampaikan tausiyah.
Alasan Rektor UGM Tolak UAS Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Panut Mulyono memberikan kriteria pembicara yang diterima di kampusnya seusai membatalkan kuliah umum yang diisi oleh penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS). Diketahui, Ustaz Abdul Somad (UAS) sebelumnya dijadwalkan memberikan kuliah umumnya di Ruang Utama Masjid Kampus UGM pada Sabtu (12/10/2019) lalu. Ustaz Abdul Somad (UAS) saat itu direncanakan menjadi pengisi materi kuliah umum bertajuk 'Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Pondasi Kemajuan Indonesia'. Namun kuliah umum itu dibatalkan oleh UGM saat mendekati hari pelaksanaan. Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Talk Show tvOne, Senin (14/10/2019), Rektor UGM itu lantas ditanya peresenter terkait kriteria penceramah yang dapat diterima di UGM. Mulanya rektor UGM tersebut menjelaskan bahwa tak melarang siapapun untuk berbicara di dalam kampusnya. Akan tetapi harus sesuai dengan pedoman yang dianut oleh kampusnya. "UGM itu tidak pernah membatasi siapa siapa untuk berbicara di UGM," ujar rektor UGM tersebut. "Tetapi kami mempunyai pedoman bahwa UGM itu tempatnya penyemayang anak-anak muda untuk menjadi pemimpin masa depan dan tingkat kematangannya itu bervariasi," katanya. Ia mengatakan ada beragam mahasiswa yang tengah mencari jati diri. "Mahasiswa yang baru masuk, mahasiswa yang tengah-tengah, yang sudah matang, kemudian mahasiswa pascasarjana itu, yang sudah tidak bisa dipengaruhi oleh banyak orang," paparnya. Rektor UGM itu mengatakan jangan sampai anak didiknya dipengaruhi sesuatu yang tak seperti jati diri kampus. "Nah adik-adik yang tumbuh di tingkat bagian bawah ini, itu yang jangan sampai dipengaruhi dengan pikiran yang tidak sesuai dengan jati diri kami," kata Panut. Dirinya menjelaskan mengenai jati diri UGM. "Jati diri kami adalah sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas pancasila, universitas kerakyatan, universitas pusat kebudayaan. Pluralisme," jelasnya. "Tetapi gagasan ide yang hanya untuk misalnya pancasila seperti apa, marsisme seperti apa, yang lain itu bagus, kita diskusikan," katanya menambahkan. Ia menyebut bahwa pandapat apapun dapat diterima namun tidak mengatkan apa yang dipilihnya terbaik. "Tetapi sebuah pendapat itu adalah bahwa 'Ini yang terbaik sehingga ini harus menggantikan yang itu, bla, bla, bla'. Itu tidak baik untuk anak-anak yang masih pencarian dalam tanpa petik," sebut Panut. Dijelaskannya bahwa ia ingin agar para mahasiswanya bisa memiliki nilai ke Indonesiaannya. "Kami ingin mengajari dan mendidik mereka dengan values, dengan nilai-nilai ke Indonesiaan dan nilai ke UGM-an." Ditegaskannya bahwa UGM tidak mengotakkan dan tetap milik masyarakat Indonesia. "UGM tidak mengotak-ngotakkan, UGM tetap milik Indonesia. UGM harus bisa menampung semua perbedaan. Harus menjadi tempat menjadi siapapun untuk mengungkapkan gagasan cerdasnya." Sebelumnya, Panut Mulyono menuturkan penolakan tersebut berasal dari adanya pro dan kontra terhadap sosok UAS. "Sebetulnya kemarin itu kan, salah satu pembicara itu menimbulkan pro dan kontra. Begitu kan?," ujar rektor UGM tersebut. "Nah saya sebagi pimpinan, oke lah kita mau ngaji, mau berbicara tentang islam dan keilmuan, itu fine, tapi lalu ketika datang dari pembicara itu ada pro dan kontra lalu suara itu banyak sekali ya dibatalkan saja," paparnya.     Sumber: tribunews.com