HM Wardan bersama Syamsuar Tanda Tangani Prasasti Insular Peat Land Ecotourism of Inhil South Riau

Ahad, 01 Desember 2019

BUALBUAL.com - Gubernur Riau beserta Istri bersama Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kepala Badan Restorasi Gambut RI melakukan kunjungan ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Melalui jalur udara menggunakan helikopter, kedatangan Gubernur dan rombongan disambut oleh Bupati Inhil dan Istri, Wakil Bupati Inhil, serta Unsur Forkopimda Inhil di Stadion Tembilahan, Ahad (1/12/2019) sekira pukul 09.30 WIB. Usai berganti pakaian di Kediaman Dinas Bupati Inhil, Bupati mengajak rombongan Gubernur menjelajah ke Pantai Solop. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Inhil menggelar kegiatan Goweser Jelajah Ekowisata Solop yang mengusung tema 'Uji Nyalimu di Sini, di Rawa Gambut dan Hutan Mangrove Indragiri Hilir.' Kepala Disparporabud Inhil, Junaidy SSos MSi menjelaskan bahwa jalur gowes dapat dibangun dengan memanfaatkan trio tata air yang diinstruksikan oleh Bupati. "Pengembangan Pantai Solop ini adalah bentuk dukungan PaK Wardan. Inhil ini daerah rawa gambut. Tapi kami mengharapkan agar gambut jangan menjadi ingatan ketika musim asap. Tetapi rawa gambut di Inhil sangat indah. Ini menjadi kekuatan destinasi wisata Kabupaten Inhil. Kami ingin menjadikan gambut dan mangrove menjadi pusat kebudayaan, pusat ekonomi," urainya. Sementara itu, Bupati Inhil Drs HM Wardan MP sebelum menyampaikan sambutannya melakukan Penandatanganan Prasasti Insular Peat Land Ecotourism of Inhil South Riau yang disaksikan Kepala Badan Restorasi Gambut RI dan Gubernur Riau. Bupati mengatakan bahwa saat awal dirinya menjabat sebagai Kepala Daerah di Inhil Periode Pertama, Pantai Solop belum tersohor. Oleh sebab itu, ia berinisiatif untuk melaksanakan Pelantikan Kepala Desa Serentak di Pantai Solop. "Tujuan kita untuk memperkenalkan Solop agar dikenal oleh masyarakat, maka kita laksanakan di sini waktu itu, kita undang Kecamatan-kecamatan lain," tutur Wardan. Pemimpin Kabupaten Paling Selatan di Provinsi Riau ini juga membeberkan bahwa beberapa waktu lalu ada investor yang ingin melayarkan kapal pesiar dari Tembilahan ke Pantai Solop rutin setiap hari. Namun, investor tersebut belum melihat ada daya tarik lain di Pantai Solop sehingga rencana dibatalkan. "Sebenarnya ada daya tarik lain di sini, yaitu tracking mangrove. Pada Peringatan Hari Kelapa Sedunia yang dilakukan di Inhil, saya mengajak para tamu ke sini. Mereka bilang Pak Bupati, saya sudah menjelajahi ke belahan dunia yang manapun, tapi saya tidak pernah melihat mangrove seperti yang di sini. Betul-betul semula jadi, artinya tidak ditanam," papar Bupati. Bupati berjanji akan mendukung pembenahan Pantai Solop agar lebih indah lagi, sehingga dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung. "Nanti akan kita benahi lagi. Pantai Solop memiliki potensi yang sangat luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengemasnya untuk menjadi lebih baik lagi," tukasnya. Mengakhiri sambutannya, Bupati menutup dengan dua bait pantun. Di dalam pantun tersebut berisi pesan untuk bersama mengembangkan pariwisata yang ada di Inhil. Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Drs Reza Pahlevi MSi mengungkapkan jika ingin Pantai Solop dikenal hingga mendunia, maka dibutuhkan promosi. "Ini sebenarnya tantangan kita untuk membuat aktivitas di Pantai Solop ini. Memasukkan unsur-unsur edukasi, budaya, dan tradisi masyarakat yang menambah daya tarik Pantai Solop ini. Kami berusaha terus mendukung semangat Pak Bupati dan Pak Kadis untuk mempromosikan pariwisata Pantai Solop ini," katanya. Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi bersyukur bisa berlabuh dan menapaki Pantai Solop. "Dulu saya tahu Pantai Solop ini hanya dari lagu itulah, tapi Alhamdulillah hari ini sampai ke sini," ungkapnya. Menurutnya dalam pembangunan pariwisata, yang paling penting adalah akses dan atraksi. Gubernur juga menyebutkan beberapa destinasi wisata yang ada di Provinsi Riau. "Saat ini promosi kita kurang. Kalau mau pariwisata kita terkenal harus ada promosinya. Riau ini sebenarnya kaya dengan objek wisata," imbuhnya. Dewasa ini, sambungnya, hanya ada 6 destinasi wisata di luar Bali. Jika Pemkab tidak mengajak Pemprov untuk menunjukan destinasi wisata, maka Pemerintah Pusat tidak akan tahu. Salah satu cara memanggil wisatawan bisa dengan menggunakan jasa artis. "Kita harus proaktif, kita ada peluang, kita diberikan ruang. Kita perlu inspirasi menarik wisatawan. Kita minta tolong sama Pak Reza. Bapak tolong bawakan saja Halilintar itu, sebentar aja Pantai Solop akan mendunia. Halilintar itu orang Riau tu, orang Dumai. Selain itu, Gubernur menegaskan agar para pengunjung Pantai Solop tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. "Jangan buang sampah ke laut. Apalagi sampah plastik, karena akan tampak berserak-serak. Di Bali bisa menghemat sampah plastik 40 persen, saya pikir kita juga pasti bisa," pungkas Gubernur asal Siak ini.(Rls/hms)