Lantik Pengurus PMI Sungai Batang, Hj Zulaikhah: Ini Terakhir dari 20 Kecamatan

Jumat, 13 Desember 2019

BUALBUAL.com - Program prioritas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tahun 2019, dalam rangka melantik Pengurus PMI di 20 Kecamatan se-Kabupaten Inhil akhirnya rampung. Kecamatan Sungai Batang menjadi kecamatan penutup pelantikan tersebut. Pelantikan dilaksanakan di Gedung TP-PKK Kecamatan Sungai Batang, Jumat (13/12/2019) sekira pukul 14.00 WIB. Rombongan PMI Kabupaten berangkat sekitar pukul 09.30 WIB melalui jalur sungai dengan speedboat. Dalam kesempatan itu, Ketua PMI Inhil Hj Zulaikhah Wardan SSos ME didampingi Sekretaris PMI Inhil H Mukhtar T, Bendahara PMI Inhil Siti Munziarni, Dokter Ahli Penyakit Dalam dr Halomoan, serta Pengurus PMI Inhil. Tidak berbeda dengan Kecamatan-kecamatan sebelumnya, Zulaikhah menekankan agar PMI Kecamatan memprioritaskan pembentukan PMR di sekolah-sekolah, serta melakukan pendataan masyarakat yang menjadi pendonor darah tetap. "Jadi saya minta dua hal itu yang paling penting dilakukan oleh PMI Kecamatan pada tahun 2020," tegasnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang pelayanan darah, saat ini kegiatan ini tidak bisa dipisahkan dari PMI. "PMI ini tugasnya mulia, Lillahita'ala. Tugas utama PMI adalah menyediakan darah untuk masyarakat yang memerlukan. Kemudian juga kita memberi bantuan kepada korban-korban bencana," tutur Zulaikhah. Zulaikhah menginstruksikan agar kebutuhan darah dapat terpenuhi, PMI Kecamatan harus bekerjasama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, instansi swasta, perusahaan, hingga ulama serta masyarakat. PMI juga diharapkan berada di garda terdepan baik pada pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Oleh sebab itu dibutuhkan relawan-relawan yang membantu tugas PMI. Salah satu relawan tersebut ialah PMR. "PMR ini fungsinya untuk membantu penggalangan dana yang disalurkan kepada korban musibah. Jadi kalau ada bencana di kecamatan itu ditangani dari PMI kecamatan dulu, kalau tidak sanggup baru diserahkan kepada PMI Kabupaten," urainya. Selain itu melalui PMR, imbuh Zulaikhah, anak-anak remaja memiliki aktivitas positif sehingga dapat terhindar dari pengaruh negatif gadget, pengaruh negatif pergaulan bebas, juga pengaruh radikalisme. "Kalau di Tembilahan anak-anak PMR biasanya semangat menggalang dana kalau ada bencana. Padahal kadang dapatnya tidak seberapa, tetapi mereka senang. Ini sebenarnya yang ingin kita tanamkan kepada anak-anak kita, menanamkan jiwa sosial, jiwa kemanusiaan kepada mereka," pungkasnya.