Cerita Dibalik Prestasi Fajri, Mahasiswa UGM Yang Menjuarai Berbagai Lomba Tingkat Nasional

Rabu, 25 Desember 2019

BUALBUAL.com - Menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar gigih dalam prestasi akademik, namun juga harus memiliki kreativitas tinggi, semangat berkarya dan pantang menyerah. Seperti salah satu mahasiswa Geografi Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Fajri Ramadhan, asal Pekanbaru yang meraih juara di berbagai lomba tingkat nasional.

Sebelum meraih juara di berbagai lomba yang Ia ikuti, Fajri pernah mengalami kegagalan saat pertama kali mengikuti lomba karya tulis tingkat Nasional yang saat itu diadakan oleh Dikti di daerah Lampung. Dalam lomba tersebut, Ia masuk dalam Enam peserta terbaik dari puluhan peserta. Dengan kelulusannya, Fajri harus ke Lampung untuk mengikuti lomba.

Dalam hal ini, Fajri memilih mengorbankan kuliahnya untuk sementara waktu karena harus fokus pada lomba tersebut. Segala persiapan terbaik terus diupayakan karena baginya ini merupakan lomba pertama yang diikuti selama Ia menjadi mahasiswa. Sebab, Ia tidak ingin lomba yang diikutinya menjadi sia-sia hanya karena persiapan yang tidak maksimal.

“Sudah ngurus izin kuliah dan segala macam terus berangkat. Mungkin karena mengikuti lomba untuk pertama kalinya Aku menaruh ekspektasi yang cukup tinggi pada lomba ini, dan harus menggunakan biaya sendiri karena dana dari kampus belum turun,” ujar Fajri saat diwawancarai Senin, (23/12/19).

Fajri memulai perjalannya dengan menggunkan Kereta dari Jakarta. Ia harus menyambung perjalanannya menggunakan Damri selama satu hari satu malam hingga akhirnya sampai ketempat tujuan. Hal yang kemudian Ia lakukan adalah mempresentasikan hasil karyanya dan bersaing dengan Lima peserta lainnya. Ternyata tidak hanya dari mahasiswa UGM saja, melainkan juga dari mahasiswa universitas lain.

“Disitu Aku kaget, karena dari Enam peserta, Aku berada di peringkat terakhir,” jelasnya. Dari hasil tersebut Fajri mengaku cukup kecewa. Pasalnya, untuk mengikuti perlombaan ini Ia sudah mengeluarkan effort yang cukup besar dan sudah berusaha dengan maksimal.

Namun, Ia tidak berlarut dalam kekecewaan. Mencoba memberi pamahaman pada diri sendiri bahwa kegagalan yang dialaminya tidaklah menjadi kegagalan yang sia-sia, melainkan menjadi hal pembelajaran berharga baginya. Setelah kejadian itu, Fajri menginstopeksi diri dengan memperhatikan bagaimana teknis dan cara-cara para juara dalam melakukan presentasi dengan baik. Ia juga memperhatikan bagaimana kriteria dari karya atau topik yang seharusnya Ia pilih.

“Dari situ, Aku belajar dan lanjut untuk mengikuti lomba sejenis lainnya, Karena sudah pernah pengalaman ikut lomba walaupun sekali tapi aku benar-benar belajar dari pengalaman itu,” ujar Fajri.

Berbagai lomba Karya Tulis Tingkat Nasional Ia ikuti. Bakat dan kegigihannya berbuah pengalaman dan memberikan hasil yang mengesankan. Ia pun mendapat Best presentation, Juara 1 Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia 2019, Juara 1 Lomba Innovation Challenge 2018 Jakarta, Juara 1 Lomba Esai Nasional Gebyar Ekonomi 2018, dan Juara 2 Duta Kependudukan DIY 2017.

Tidak hanya mengikuti kegiatan akademik, Fajri juga aktif dalam beberapa organisasi di luar seperti, pengurus Environmental Geography Student Association (EGSA), pengurus Keluarga Mahasiswa Riau Gadjah Mada (KEMARIGAMA), pengurus Forum Generasi Muda Peduli Kependudukan DIY (FORSADA-DIY), dan GLOFI (Gelanggang Olahraga Geografi) UGM.

Dari prestasi dan pengalaman organisasi yang telah Ia geluti, menurutnya hal tersebut merupakan sesuatu yang harus dicoba oleh mahasiswa. Selain kemampuan akademik, skill juga menjadi hal penting untuk diperhitungkan.

“Selain akademik, di kampus juga coba ikut kegiatan di luar. Entah itu organisasi, event atau lomba selagi menjadi mahasiswa. Soalnya selain akademik, skill di luar juga penting menurut ku,” ucapnya.

Dengan kemampuan menulisnya, Fajri telah menerbitkan beberapa jurnal dan research penelitian. Hal tersebut dirasa dapat menunjang dan selaras dengan tujuan yang ingin Ia caoai untuk menjadi manager atau seorang dosen dimasa depan. Terlepas dari itu, membahagiakan kedua orangtua tetap menjadi tujuan utamanya.

“Yang pertama yaitu membahagiakan kedua orang tua, keinginan aku dalam 5-8 tahun kedepan ingin menjadi manager atau dosen karena aku sebelumnya juga sudah memiliki beberapa research penelitian dan beberapa publikasi jurnal yang sudah aku terbitin,” tutup Fajri. (NRF)**