90 Hari Perginya Firza, Apa Kabar Perkembangan Kasus Tersebut, Ini Kata Kapolresta - Pekanbaru
Bualbual.com, Masyarakat mungkin masih ingat peristiwa heboh terkait sesosok mayat seorang laki-laki dengan identitas bernama Firzha Hendratno yang ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Kijang Innova terparkir di kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau pada hari Jumat tanggal 20 Oktober 2017 silam. Sampai saat ini pihak Kepolisian khususnya Polresta Pekanbaru masih belum berhasil mengungkap kasus temuan mayat tersebut diduga kuat merupakan korban pembunuhan, sebabnya banyak kejanggalan di TKP yang sebelumnya diduga bunuh diri. Terkait kasus yang sudah berjalan tiga bulan itu, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengungkapkan jika hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut. "Untuk kasus pembunuhan di Bandara SSK II Pekanbaru, kita masih melakukan upaya penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polda Riau," ucap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto saat rilis akhir tahun di Mapolresta Pekanbaru, Jumat (29/12/2017) sore. Kapolresta melanjutkan, untuk kasus ini belasan saksi sudah diperiksa, termasuk CCTv yang terpasang disekitar area bandara dan dari hasil visum terhadap korban, memang banyak ditemukan kejanggalan dan kematian korban dinilai tidak wajar. "Ada 12 saksi yang sudah kita periksa dan saat ini kita masih mencari bukti pendukung untuk mengungkap identitas pelaku pembunuhan di area parkir Bandara SSK II Pekanbaru tersebut," bebernya. Diberitakan sebelumnya, kematian pria bernama Firzha Hendratno di dalam mobil area parkir Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau masih misterius. Selain banyak keganjilan di mobil tersebut, hasil CCTv juga tidak menunjukkan adanya hal mencurigakan. Informasi yang diperoleh GoRiau.com, rekaman CCTv di bandara, terutama dekat parkiran tidak terlihat ada hal mencurigakan, misalnya ada orang yang ke luar atau masuk ke mobil tempat Firzha ditemukan tewas secara tidak wajar. Meski demikian, penyelidikan terus berjalan.***(grc)