BUALBUAL.com - Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid berkunjungan ke area operasional Refinery Unit II Dumai dalam agenda kunjungan kerja reses Masa Sidang I Tahun 2020-2021, Selasa (13/10/2020).
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan koordinasi terkait rencana pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) hingga tahun 2024.
General Manager, Didik Bahagia yang menyambut kunjungan tersebut memaparkan bahwa Refenery Unit II Dumai berhasil mengembangkan green diesel D100 berbahan minyak nabati dan rencana pengembangan kedepan.
"Kita RU Dumai berhasil memproduksi green diesel yang disebut D100, berbahan baku minyak nabati, kualitas standar uero HSD 5 PPM. Sudah uji coba Juli kemaren, dan ini belum dikembangkan oleh pemerintah, baru pengembangan, bekerjasama dengan ITB," Jelas GM RU II Dumai.
Selain itu Didik juga memaparkan rencana pengembangan RDPM, sekaligus memohon dukungan agar terealisasi pada tahun 2024.
"Selain itu kita ada 3 rencana pengembangan RDMP, tapi prioritas kita Residue Catalytic Crackin (RCC) dapat terealisasi segera pak, mohon dukungannya," lanjut Didik Bahagia.
Menanggapi hal itu Abdul Wahid mengapreasi Refinery Unit Dumai yang terus melahirkan produk bahan bakar ramah lingkungan.
"Saya mengapresiasi RU Dumai yang berhasil mengembangkan produk bahan bakar ramah lingkungan seperti green diesel D100 ini, terlebih berbahan bakar minyak nabati, kita tentu dukung agar produk seperti ini terus dikembangkan, selain mulai beralih dari bahan baku minyak bumi, petani juga dapat dampak secara ekonomis," jelas politisi asal Riau ini.
Terkait rencana pengembangan, Abdul Wahid juga bersedia mendukung dan menyampaikan dengan pemerintah pusat.
"Terkait RDMP pengembangan RCC di Kilang Unit II Dumai kita siap dorong agar terealisasi, terlebih saya merupakan putra daerah, kita ingin Riau maju, pertumbuhan ekonomi membaik, dan RU Dumai cukup berperan dalam menyuplai BBM dalam negeri," lanjut mantan DPRD Riau ini.
Abdul Wahid juga berharap RU Dumai yang terus ditingkatkan kapasitasnya dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak.
"Saya juga berharap kepada pak GM, fasilitas yang terus dikembangkan ini dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak," tutup Wahid.***