Ade Fariansyah Siap Maju Diperhelatan Musda KNPI ke-3 Kabupaten Lingga

Senin, 15 Agustus 2022

BUALBUAL.com - Sehubungan dengan Musda KNPI ke-3 Kabupaten Lingga yang akan diagendakan pada akhir tahun 2022 tampaknya cukup menyedot perhatian pemuda Kabupaten Lingga.

Hal tersebut disampaikan oleh Ade Fariansyah Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Lingga, Minggu (14/08/2022). Selain itu Ade Fariansyah juga menyampaikan bahwa Musda KNPI harus menjadi momentum untuk menggerakkan kembali aktivitas kepemudaan di Kabupaten Lingga.

Ade Farianyah juga mengaku senang dengan terpilihnya 2 tokoh pemuda Kabupaten Lingga di kepengurusan DPP KNPI 2022-2025, dua tokoh pemuda tersebut adalah Neko Wesha Pawelloy yang menjabat sebagai Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP KNPI dan diketahui juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Lingga. Selain itu Erwan Bachrani yang merupakan sosok pemuda dari Kabupaten Lingga juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPP KNPI Periode 2022-2025.

"Selain itu menjadi menarik karena Ketua KNPI Provinsi Kepulauan Riau kali ini adalah seorang perempuan yang cukup progresif dalam  menggerakkan aktivitas kepemudaan di Provinsi Kepulauan Riau, dan merupakan satu satunya Ketua KNPI perempuan dari seluruh Ketua KNPI di tingkat Provinsi seluruh Indonesia. sosok tersebut adalah Endang Dewi Socowati yang menjabat sebagai Ketua KNPI Kepulauan Riau Periode 202-2025", ungkap Ade Fariansyah

Pada Perhelatan Musda KNPI ke-3 Kabupaten Lingga Ade Fariansyah juga mengaku siap menjadi Ketua KNPI Kabupaten Lingga mengingat masa jabatan Ade Fariansyah sebagai Ketua GMNI Kabupaten Lingga akan selesai pada akhir tahun 2022.

"Musda KNPI ke-3 Kabupaten Lingga harus menjadi momentum untuk melakukan  perubahan dalam tubuh kepemudaan di Kabupaten Lingga. Mengingat saat ini banyak pemuda Kabupaten Lingga yang terjerumus kedalam judi online, miras dan hal lain yang menyimpang dari ajaran atau tradisi pantang larang dalam budaya melayu," ujarnya.

"Banyaknya perilaku kepemudaan yang menyimpang dari ajaran atau pantang larang budaya melayu menurut saya disebabkan oleh minimnya kegiatan yang bersifat positif ditengah-tengah kepemudaan. Maka dari itu menurut saya solusi terbaik untuk mengubah perilaku itu adalah menciptakan kegiatan yang mampu menyedot perhatian dan memberikan emosi positif di tengah - tengah kepemudaan Kabupaten Lingga, dan saya siap untuk menghadirkan itu", tegas Ade.