Sumber : Data sistem pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) 2020- Juni 2024
BUALBUAL.com - Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya. Stunting ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya. Jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah. 13/09/24
Gejala atau ciri-ciri stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun. Namun, hal ini sering tidak disadari, atau malah disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal. Gejala dan tanda-tanda yang bisa menunjukkan anak mengalami stunting adalah: Tinggi badan anak lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya, Berat badan tidak meningkat secara konsisten, Tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya, Tidak aktif bermain, Sering lemas, Mudah terserang penyakit, terutama infeksi.
Kecamatan tempuling juga tidak lepas dari kasus stunting. Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Daerah Indragiri Hilir telah menetapkan lokus stunting yang ada di Kecamatan Tempuling di 4 Kelurahan/Desa, yakni Kelurahan Sungai Salak, Kelurahan Tanjung Pidada, Desa Mumpa, dan Desa Karya Tunas Jaya. Hal ini ditandai dari jumlah kasus yang ada berdasarkan data penimbangan status gizi pada anak berusia 0-59 bulan. Berikut grafik analisis hasil pengukuran stunting kecamatan tempuling pada tahun 2022-2024:
Gambar 2 Analisis Hasil Pengukuran Stunting Kecamatan Tempuling Pada Tahun 2022-2024
Sumber : Data sistem pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) 2020- Juni 2024
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan posyandu meningkat pada tahun 2024, dan kasus stunting pada kecamatan Tempuling mengalami penurunan stuting setiap tahunnya, yakni pada tahun 2022 sebanyak 30 kasus stunting, tahun 2023 sebanyak 27 kasus stunting, dan pada tahun 2024 sebanyak 23 kasus stunting. hal ini menunjukkan bahwa kecamatan tempuling telah berusaha untuk selalu menurunkan bahkan mencegah kejadian stunting melalui berbagai program yang dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah maupun berkontribusi dalam keberhasilan program oleh dinas kesehatan Indragiri hilir.
Adapun berbagai upaya yang dilaksanakan pemerintah kecamatan tempuling bekerjasama dengan puskesmas sugai salak sebagai berikut:
Faktor Determinan yang perlu menjadi perhatian dalam usaha pencegahan balita stunting, yaitu: