Analisis Tren Stunting Desa di Kecamatan Enok Pada Tahun 2022-2024

Kamis, 03 Oktober 2024

Gambar 1.1 Grafik tren stunting tahun 2022-2024

BUALBUAL.com - Sebagian besar desa di Kecamatan Enok menunjukkan tren penurunan kasus stunting dari tahun 2022 hingga 2024. Beberapa desa mengalami penurunan signifikan, meskipun ada satu desa yang sempat mengalami peningkatan sebelum akhirnya kembali menurun.

Desa Suhada dan Sungai Ambat mencatat penurunan kasus stunting, sedangkan Desa Sungai Rukam berhasil menurunkan kasus dari 4 pada tahun 2022 menjadi 1 kasus di tahun 2023 dan 2024. Desa Pusaran, di sisi lain, mengalami penurunan dari 2 kasus di tahun 2022 menjadi 1 kasus pada tahun 2023, tetapi kembali naik menjadi 5 kasus pada tahun 2024. Meskipun demikian, secara umum, sebagian besar desa di Kecamatan Enok menunjukkan tren penurunan kasus stunting dalam periode yang diteliti.

Faktor-Faktor Penyebab Stunting

Analisis faktor determinan yang berkontribusi terhadap kasus stunting menunjukkan beberapa poin penting:

1. Pendidikan Ayah : Tingkat pendidikan ayah yang rendah mencapai 100% pada sasaran yang diteliti, menjadikannya faktor risiko signifikan.
2. Pendidikan Ibu: Pendidikan ibu yang rendah mencakup 92,31%, menunjukkan peran penting pendidikan orang tua, terutama ibu, dalam kasus stunting.
3. Paparan Asap Rokok: Sekitar 61,54% dari sasaran terpapar asap rokok, yang dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak.
4. Pemberian ASI Eksklusif: Kurangnya pemberian ASI eksklusif memengaruhi 69,23% sasaran, berkontribusi terhadap masalah gizi.
5. Kualitas Makanan Pendamping ASI (MP ASI): Sekitar 38,46% sasaran mengalami masalah dengan MP ASI yang tidak memadai, berpengaruh pada status gizi anak.
6. Akses Sanitasi dan Kebersihan : Cakupan akses terhadap air bersih, jamban sehat, dan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang masih rendah (15-30%) menunjukkan bahwa kurangnya sanitasi dan kebersihan juga berpotensi menjadi penyebab stunting.

Secara keseluruhan, faktor-faktor seperti pendidikan, kebiasaan kesehatan (termasuk paparan asap rokok), kurangnya pemberian ASI eksklusif, serta keterbatasan akses terhadap sanitasi dan kebersihan memiliki peran penting dalam kasus stunting di wilayah Kecamatan Enok. Upaya peningkatan pendidikan orang tua dan akses terhadap layanan kesehatan serta sanitasi sangat diperlukan untuk menurunkan angka stunting lebih lanjut.