Andi Darma Taufik ( Anggota DPRD Riau)
BUALBUAL.com - Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau 2025 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan, Andi Darma Taufik, menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Kapolda Riau dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tersebut patut diapresiasi.
"Kita sangat mengapresiasi Jambore Karhutla yang diinisiasi Kapolda dan Pemprov Riau. Ini menjadi perhatian banyak pihak tentang pentingnya upaya pencegahan Karhutla," ujar Andi Darma Taufik, Minggu (27/4/2025).
Ia berharap Jambore Karhutla ini dapat menjadi awal dari kesiapan Pemprov Riau dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan, tidak sekadar acara seremonial, melainkan berkelanjutan dan berdampak nyata.
"Kita tetap harus waspada. Kita harapkan setelah adanya Jambore ini, Pemprov dan Polda Riau bisa lebih siap menghadapi Karhutla, baik dari segi tenaga, peralatan, maupun sarana pendukung lainnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Legislator Dapil Indragiri Hilir itu menyoroti kondisi Riau yang saat ini didominasi oleh lahan perkebunan. Ia meminta Pemprov Riau untuk menindak tegas perusahaan yang tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) yang sesuai.
"Kawasan hutan kita saat ini sudah sangat terbatas, lebih banyak lahan perkebunan. Pemprov Riau harus meminta perusahaan-perusahaan turut bertanggung jawab, jangan hanya masyarakat yang dijadikan pasukan tempur," tegasnya.
Sebagai informasi, Gubernur Riau Abdul Wahid dan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menerima piagam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas inisiasi mereka dalam menyelenggarakan Jambore Karhutla 2025 di Provinsi Riau.
Piagam tersebut diserahkan oleh Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum Kanwil Kemenkumham Riau, Dina Resmalita, kepada Gubernur Abdul Wahid dalam rangkaian kegiatan Jambore Karhutla 2025 yang digelar di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Riau, pada Jumat (25/4/2025).
Jambore Karhutla ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia dan mendapat apresiasi luas. Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga wadah silaturahmi dan konsolidasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana lingkungan, khususnya Karhutla.
Inovasi ini dinilai sebagai terobosan strategis yang mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait dalam upaya penanganan Karhutla. Ribuan peserta dari unsur TNI/Polri, Manggala Agni, BPBD, hingga kelompok masyarakat peduli api turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.*