Anggota Komisi IX DPR RI Bersama Kemenkes Berupaya Tingkatkan Paham Kesehatan

Rabu, 21 September 2022

JAWA BARAT (BUALBUAL.com) - Purwakarta | Anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan, baik kesehatan pribadi, keluarga, maupun lingkungan.

Demikian disampaikan Putih Sari melalui Tenaga Ahlinya Dedi, saat menggelar  Sosialisasi dan Advokasi Pelayanan Kesehatan Primer, di Aula Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/9).

Sosialisasi dan Advokasi Pelayanan Kesehatan Primer tersebut diikuti oleh ratusan warga setempat. Turut hadir Camat Bungursari Wawan Darmawan, Kades Cibening Yandi Efendi, dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta.

"Kegiatan sosialisasi dan advokasi ini merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Kesehatan RI dan Komisi IX DPR RI. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman masyarakat, karena kesehatan adalah nikmat yang paling besar dan harus dijaga," kata Dedi kepada wartawan usai kegiatan.

Senada disampaikan Kabid P2P Dinas Kesehatan Purwakarta dr. Eva Liystia Dewi. Dirinya menyebutkan, pelayanan kesehatan primer penting sebagai landasan awal dalam sistem pelayanan kesehatan.

"Juga sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang memberikan manfaat dari segi efektivitas, efisiensi, dan biaya pelayanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat bisa memanfaatkan layanan puskesmas sebagai tempat layanan kesehatan primer untuk mengurangi biaya sakit,” ujarnya.

Disinggung tentang situasi pandemi COVID-19 saat ini, Eva menegaskan bahwa seluruh masyarakat tetap harus waspada meski kasusnya terus melandai.

"Kami mencatat saat ini ada 13 orang positif. Adapun Kabupaten Purwakarta beserta seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat statusnya masih PPKM Level 1. Karenanya, kami imbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.

Terkait vaksinasi, kata Eva, pihaknya pun terus berupaya semaksimal mungkin melakukan vaksin booster. "Targetnya 50 persen, sementara saat ini masih di angka 38 persen. Sehingga, sosialisasi semacam ini perlu terus dilakukan," katanya.