Apa Kabar Gerakan Mahasiswa Indonesia?

Rabu, 12 Juni 2019

Terbangun dinihari jelang pukul 03 WIB, simak berita info di gadget, ternyata problem Indonesia masih sama. Dan mayoritas elite, politisi dan aktivis masih sekedar semburkan kata-kata tak bermakna, miskin tindakan nyata yang bermanfaat untuk nasib rakyat. Sedih. Politik kata-kata, miskin gerakan. Pertempuran bait retorika sebatas 240 karakter Twitter dan copasan dari WAG ke WAG. Padahal politik itu idealnya adalah pertarungan gagasan, antara harapan dan realita kekinian. Bertengkar kosong, yang takkan pernah kenyangkan perut rakyat. Zaman edan, salah jadi benar, yang benar terpinggirkan. Pandai membual dan bingkai diri dengan kata-kata, jadi selebritis di dunia maya, seakan sudah jadi elite, politisi dan aktivis pembela rakyat. Kualitas dunia sosial politik kita kian mundur dari era revolusi kemerdekaan. Apa kabar hutang luar negeri hari ini? Sudahkah jutaan anak mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai? Bagaimana kondisi petani yang nilai panennya terpuruk di tengah ancaman resesi dunia? Hal ini mungkin tak menarik bagi para selebritis kata-kata sepertinya. Dulu, Bung Karno, Bung Hatta, Pak Dirman dan para pendiri bangsa bertengkar tentang bagaimana nasib bangsa dan masa depan rakyat agar terlepas dari penjajahan. Kini, sepertinya banyak dari kita yang sibuk merangkai kata hingga mampu menjilat ludah sendiri, hanya demi ikut kuasa. Ah, masalah rakyat masih sama, pun perilaku para elite, politisi dan aktivisnya. Pada akhirnya, rakyat harus mau memperjuangkan masa depannya sendiri. Karena hanya akan sia-sia berharap pada kualitas menyedihkan mayoritas elite, politisi dan aktivis saat ini. Apa kabar gerakan mahasiswa pemuda Indonesia? Sudahkah terbangun dari tidur panjangmu? Tak resahkah kalian?   Penulis: Ricky Tamba