AS Berlakukan Sanksi Baru terhadap Venezuela, Kuba dan Ancam Nikaragua

Jumat, 02 November 2018

Gedung Putih hari Kamis mengumumkan sanksi baru terhadap Venezuela dan Kuba serta mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap Nikaragua, menyebut ketiga negara itu "troika tirani." Dalam pidato di Miami, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan Amerika "tidak akan lagi mengikuti kemauan diktator dan tiran di dekat kita” Ia menyamakan para pemimpin negara-negara tersebut, Nicolas Maduro, Raul Castro dan Daniel Ortega dengan grup lawak yang kikuk The Three Stooges. "Para tiran ini menganggap diri mereka sebagai orang kuat, revolusioner, ikon, dan tokoh. Kenyataannya, mereka adalah figur-figur menyedihkan yang lebih mirip dengan Larry, Curly, dan Moe." Sanksi baru terhadap Venezuela menargetkan pasar emas negara itu, melarang warga AS dan perusahaan melakukan bisnis terkait emas dengan Venezuela. AS menuduh Presiden Nicolas Maduro secara ilegal mengekspor lebih dari 20 juta ton emas ke Turki untuk menghindari sanksi AS sebelumnya. Bolton menyalahkan Kuba karena mendukung pemerintahan Maduro di Venezuela, di mana ekonominya yang gagal menyebabkan hiperinflasi, kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok, dan kehancuran total demokrasi. Ia mengatakan AS telah menambahkan lagi dua puluhan entitas Kuba ke dalam daftar entitas yang sudah dilarang melakukan bisnis dengan warga Amerika. Bolton juga memperingatkan Presiden Nikaragua Daniel Ortega agar tidak melanjutkan tindakan kerasnya terhadap oposisi. "Pemilihan yang bebas, adil, dan lebih dini harus diadakan di Nikaragua dan demokrasi harus dikembalikan kepada rakyat Nikaragua. Sampai itu terwujud, rezim Nikaragua, seperti Venezuela dan Kuba, akan merasakan beban berat rezim sanksi keras Amerika," kata Bolton. AS telah menerapkan sanksi pada beberapa pejabat senior Nikaragua terkait kekerasan dan dugaan korupsi.   Editor. : BBC Sumber : VOAindonesia.com