Asal-usul Istilah: Sebelas Dua Belas

Jumat, 16 September 2016

Ilustrasi/net

BUALBUAL.com - Dalam percakapan sehari-hari, istilah "sebelas dua belas" sering dipakai untuk menyatakan kemiripan antara dua hal. Ungkapan ini biasa digunakan saat ingin menggambarkan dua orang atau benda yang hampir sama, walaupun sebenarnya tak benar-benar identik.

Contohnya:

"Ya sebelas dua belas lah gue sama Nicholas Saputra."
"Adek kamu cantik amat, sebelas dua belas sama Raisa."

Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa harus angka 11 dan 12 yang dipilih? Kenapa bukan 10 dan 11, atau 20 dan 21? Ternyata, ada beberapa kemungkinan menarik di balik asal-usul ungkapan ini.

Tiga Kemungkinan Asal-Usul

Pertama, kata "sebelas" terdengar mirip dengan kata "sebelah". Saat dua orang atau dua hal yang mirip disandingkan berdampingan atau ‘sebelahan’, orang jadi menyadari kemiripannya. Dan karena angka setelah sebelas adalah dua belas, maka istilah "sebelas dua belas" pun lahir sebagai ungkapan untuk menyatakan kemiripan tersebut.

Kedua, antara pukul 11 siang dan 12 siang, posisi matahari dan panasnya hampir sama. Saking miripnya, dulu orang-orang sulit membedakan kondisi di waktu tersebut. Maka istilah "sebelas dua belas" dipakai untuk menggambarkan dua hal yang mirip, layaknya jam 11 dan 12 siang.

Ketiga, secara matematika angka 12 dianggap istimewa. Ia termasuk sublime number dan superior highly composite number karena memiliki banyak pembagi, yakni 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. Angka 12 sering dianggap melambangkan kesempurnaan. Sedangkan 11 adalah angka yang paling dekat dengan 12. Maka ketika dua hal mirip, tapi yang satu sedikit di bawah yang lain, orang menyebutnya "sebelas dua belas".

Fakta Menarik Tentang 11 dan 12

Angka 11 juga punya keunikan dalam matematika. Misalnya, jika angka 142.312 dikalikan 11, hasilnya 1.565.432. Lalu, jika hasil tersebut dibalik dan dibagi 11, hasilnya kembali ke angka awal dalam urutan terbalik.

Sedangkan angka 12 kerap ditemukan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari 12 bulan dalam setahun, 12 jam di jam dinding, 12 zodiak, hingga 1 lusin yang berjumlah 12 buah.

Kesimpulan

Hingga kini, belum ada catatan resmi siapa yang pertama kali menggunakan istilah "sebelas dua belas" dalam percakapan. Namun, yang pasti, ungkapan ini telah menjadi bagian dari budaya lisan masyarakat Indonesia, untuk menggambarkan dua hal yang beda-beda tipis.*