Baca dan Catat! 5 Tips dari Pakar UGM, Cegah Penculikan Anak

Jumat, 03 Februari 2023

Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang/Catat! 5 Tips Cegah Penculikan Anak dari Pakar UGM

BUALBUAL.com - Psikiater Kampus Gadjah Mada (UGM), Edilburga Wulan Saptandari, menjelaskan penculikan anak menjadi pengalaman traumatis untuk korban. Karena, penculikan sebagai pengalaman tidak membahagiakan yang dapat munculkan hati tidak nyaman, terguncang, kuatir, tidak memiliki daya, bahkan juga stres.
"Penculikan ini jadi traumatic moment untuk anak. Lantas, apa mengakibatkan trauma atau mungkin tidak, ini tidak dapat didiagnosa demikian saja tetapi perlu pengecekan lebih dalam," katanya, dalam situs UGM.

Disamping itu, menurut Edilburga, perlu disaksikan kasus per kasus. Tindakan sepanjang penculikan dapat mempengaruhi ada tidaknya trauma pada anak korban penculikan. Misalkan penculik lakukan tindak kekerasan baik fisik atau seksual dan tindakan jelek yang lain, anak korban penculikan dapat semakin rawan alami trauma. Hal berlainan akan ada pada anak korban penculikan yang diberlakukan secara baik sepanjang penculikan.

Lalu bagaimanakah supaya terbebas dari penculikan, Edilburga membagi beberapa panduan. Berikut panduan menahan penculikan anak dari ahli UGM:

Tips Cegah Penculikan Anak:

1. Orang Tua Beri Tahu Anak Ketika Berhadapan dengan Orang Asing

Orangtua perlu memperlengkapi anak dengan pengetahuan bagaimana saat bertemu sama orang asing. Anak diberi pengetahuan tidak untuk asal-asalan bicara, tidak gampang yakin, tidak gampang terbujuk dengan bujukan pemberian seseorang, dan dapat menampik ajakan orang yang tidak dikenali.

2. Orang Tua Ajari Anak Cara Lindungi Diri

Orangtua perlu mengajarkan anak mengenai langkah membuat perlindungan diri kita seperti belajar bela diri. Disamping itu saat bertemu sama orang asing yang meresahkan atau saat terpisah dari keluarga, anak diberikan untuk berteriak minta bantuan dan cari kontribusi bantuan ke orang yang akurat.

"Berikan pemahaman saat minta bantuan ke orang mengenakan seragam seperti satpam atau pegawai toko yang besar peluangnya memberi kontribusi," kata dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

3. Bantu Anak Ketahui Identitas Diri

Bantu anak dalam mengenal jati diri. Anak diajari untuk ingat namanya, orangtua, alamat rumah, dan nomor telephone orangtua.

4. Anak Dibiasakan Selalu Izin Orang Tua

Edilburga menambah, anak-anak perlu dibiasakan selalu untuk meminta ijin ke orangtua saat lakukan suatu hal.sebuah hal. Selainnya sebagai wujud pemantauan, minta ijin menolong anak dalam pahami beberapa hal yang bisa dan jangan dilaksanakan.

Dengan terlatih meminta ijin, ketika berada orang asing yang memberi suatu hal atau ajak pergi, anak-anak akan terlatih minta ijin atau verifikasi lebih dahulu ke orang tuanya.

5. Orang Tua Kasih Literasi Keamanan Bermedia Sosial

Tidak itu saja, orangtua perlu memberi literatur pada anak berkaitan keamanan dalam bermedia sosial. Anak diberi pemahaman tidak untuk membagi info individu di sosial media.

"Kasus penculikan otomatis, sering bermula dari sosial media atau bermain games yang rawan terjadi khususnya pada anak praremaja dan remaja hingga perlu diberi pengajaran berkaitan keamanan cyber," katanya.

 

Isu penculikan anak yang beredar di media sosial ramai terjadi di Bekasi, Depok, Cakung, Jakarta Timur, hingga Sorong, Papua Barat Daya. Polisi memastikan isu penculikan anak tersebut hoaks.