BUALBUAL.com - Akibat luapan Sungai Kampar dan tingginya intensitas hujan, Kabupaten Pelalawan mengalami banjir yang berdampak signifikan pada sektor pendidikan. Sebanyak 24 sekolah dari berbagai tingkatan terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan beralih ke pembelajaran daring.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan, Leo Nardo, menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang diliburkan tersebar di lima kecamatan: Langgam, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Pangkalan Kuras, dan Teluk Meranti. Di Kecamatan Langgam, SDN 004 Muara Sako menjadi satu-satunya sekolah yang terendam. Sementara itu, di Kecamatan Pangkalan Kerinci, empat sekolah, yakni TK Rantau Baru, SDN 001 Rantau Baru, TK Kuala Terusan, dan SDN 002 Kuala Terusan, terpaksa menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Pelalawan, di mana 17 sekolah, termasuk SMPN 1 dan SMAN 1 Pelalawan, terendam banjir.
Keputusan untuk meliburkan sekolah diambil setelah menerima laporan dari kepala sekolah di wilayah terdampak. Keamanan dan keselamatan siswa menjadi prioritas utama, mengingat kondisi fasilitas sekolah yang tergenang air tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan terus memantau perkembangan situasi dan akan membuka kembali sekolah jika kondisi sudah memungkinkan.
Selain itu, tiga SMA Negeri di Pelalawan juga terdampak banjir, yaitu SMAN 1 Pelalawan, SMAN 1 Langgam, dan SMAN 2 Langgam. Akses menuju sekolah-sekolah ini terendam banjir, sehingga pembelajaran dialihkan ke sistem daring hingga kondisi memungkinkan untuk kembali belajar tatap muka.
Pemerintah daerah berharap kondisi segera membaik agar aktivitas pendidikan dapat kembali berjalan normal.