Basarnas Tegaskan Bodi Lion Air JT-610 Belum Ditemukan

Ahad, 04 November 2018

Bualbual.com, Kepala Basarnas Marsdya TNI Muhammad Syaugi meralat pernyataannya soal penemuan badan pesawat Lion Air JT-610 yang ia sampaikan Sabtu (3/11). Syaugi meluruskan pernyataan tentang bodi pesawat. Katanya, tim Basarnas belum menemukan badan pesawat, melainkan hanya berupa lempengan badan pesawat. "Untuk bodi, sampai saat ini belum ditemukan, yang ditemukan hanyalah skin atau kulit dari bodi pesawat. Bodi pesawat itu panjang dan besar itu belum kita lihat. Itu yang kita lihat hanya kulitnya," ujar Syaugi dalam jumpa pers di Posko Taktis JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11). Bagian pesawat yang ditemukan, ucapnya, baru roda belakang, roda depan, dan dua turbin. Turbin sudah ringsek dan dalam posisi keluar dari cangkang. Selain itu ada kotak hitam kotak hitam flight data recorder (FDR). Sementara untuk kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) belum berhasil ditemukan meski tim sudah menerima ping. "Ada di barat laut dari pusat bodi besarnya, jarak 50 meter, belum ditemukan secara fisik. Kenapa? Lumpur yang ada di situ kalau ditusuk pakai besi satu meter pun belum sampai ke dalam. Lumpurnya lebih dari satu meter," ujar Syaugi. Sebelumnya, Syaugi sempat menyatakan badan pesawat sudah ditemukan oleh tim Basarnas. Penemuan badan pesawat ia umumkam bersamaan dengan penemuan dua turbin. Ia menyebutnya sebagai penemuan besar. "Informasi, saya juga belum lihat gambarnya, tapi dikatakan sudah melihat bodi," ucap Syaugi di Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (3/11). Hingga hari ketujuh jatuhnya pesawat Lion Air, tim telah menemukan sebanyak 105 kantong jenazah. Kantong jenazah itu telah dikirim ke RS Polri untuk diidentifikasi. Tim DVI mengandalkan pencocokan DNA untuk mengidentifikasi korban pesawat Lion Air JT 610 karena tidak ditemukan sidik jari, gigi, dan tanda medis. Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kombes Polisi Haryanto mengatakan, saat ini sedang diperiksa 32 kantong terakhir. Sementara itu, identifikasi melalui pencocokan DNA, membutuhkan waktu antara 4 hingga 8 hari sejak masuk ke bagian forensik RS Polri. Adapun jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT hingga kini telah teridentifikasi sebanyak tujuh korban. Selain Jannatun Cintya Dewi (24), Candra Kirana (29), Monni (41), dan Hizkia Jorry Saroinsong (23), pada hari Sabtu (3/11) teridentifikasi tiga lagi, yakni Endang Sri Bagusnita (20), Wahyu Susilo (31), dan Fauzan Azima (25).   Editor. : BBC Sumber : CNNindonesia.com