BBKSDA Jelaskan Terkait Banyak Kawanan Gajah Liar Masuk ke Areal Perkebunan Warga di Riau

Jumat, 14 Juni 2019

BUALBUAL.com - Selama Lebaran 1440 H terjadi beberapa kasus konflik gajah dengan masyarakat di beberapa daerah di Riau. Di antaranya yang terjadi di perbatasan Kecamatan Rumbai (Kota Pekanbaru), Kecamatan Tapung (kabupaten Kampar) dan Kecamatan Minas (kabupaten Siak), serta di Kecamatan Peranap (kabupaten Indragiri Hulu). Kawanan gajah masuk ke areal perkebunan serta pemukiman warga, yang membuat petugas dan masyarakat bersiaga di lokasi saat momen lebaran. Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menjelaskan bahwa saat ini Riau memiliki delapan kantung gajah yang menjadi habitat satwa langka tersebut di alam liar. Namun seiring berjalannya waktu, landscape kantung gajah terus mengalami perubahan. Akibatnya, beberapa kawanan ada yang mencari makan ke luar habitatnya. Sehingga bersinggungan dengan manusia. “Seperti di kantung gajah Tesso Nilo, merupakan yang terbesar di Riau. Ada lebih dari 140 ekor gajah di sana. Perubahan kondisi habitat membuat gajah ini masuk ke perkebunan warga yang ada di Peranap, Inhu,” ujar Suharyono. Suharyono menjelaskan, perubahan landscape kantung gajah membuat ruang habitat gajah menjadi sempit. Hal ini membuat gajah berani mendekati pemukiman dan kebun yang dikelola warga. Jika seperti ini, gajah perlu kembali digiring ke habitatnya agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. “Untuk melakukan penggiringan terhadap kawanan gajah, tenaga manusia saja tidak akan cukup. Makanya kita libatkan dua ekor gajah jinak jantan yang besar untuk melakukan penggiringan terhadap gajah di Peranap. Alhamdulillah gajah jinak sudah ada di lokasi," ujar Suharyono Suharyono mengatakan, tim sudah mulai lakukan penggiringan terhadap kawanan gajah tersebut untuk kembali ke habitatnya.***   Sumber: Cakaplah