BEBUAL Melayu: Menganalisa Dimana Sebenarnya Letak Kisah 'Lancang Kuning' Terjadi

Senin, 08 April 2019

Menganalisa Dimana Letak Tempat Kisah Lancang Kuning Berasal

Didalam blog ini ada terdapat lirik lagu Lancang Kuning, saya memasukkan Lirik lagu tersebut karena memang lagu tersebut sudah sangat familiar ditelinga masyarakat Kepulauan Riau dan juga masyarakat yang berada ditanah serantau Melayu. Diantara beberapa pengunjung blog ini ada yang masuk darigoogle dengan menggunakan kata kunci “dimana letak tenggelamnya kapal Lancang Kuning”. Pengunjung tersebut masuk ke blog ini dengan harapan menemukan posisi dimana tragedy Kapal Lancang Kuning itu terjadi namun yang ia temukan hanyalah berupa Lirik Lagu Lancang Kuning. Inilah yang membuat saya menjadi merasa bersalah dalam hati, kenapa saya tak mencari-cari data tentang keberadaan kisah kapal nan terkenal di seantero rantau Melayu tersebut?

Saya sendiri sebelum mulai browsing dan mencari-cari cerita tentang Lancang Kuning berpegang pada cerita dari orang-orang tua di Kepulauan Riau yang menyatakan “Kalau kita sedang lemah semangat, diwaktu-waktu tertentu kita akan melihat kapal Lancang Kuning diantara Pulau Penyengat dan Tanjungpinang”. Dengan informasi inilah saya meyakini bahwa Tragedi Kapal Lancang Kuning itu berada di perairan antara Pulau Penyengat dan Tanjungpinang. Beranjak remaja, saya menyaksikan film Lancang Kuning yang dirilis Malaysia. Saya agak lupa jalan cerita film tersebut, yang jelas versi yang saya dengar secara lisan dengan film tersebut sepertinya tidak berbeda jauh. Namun saya tidak mempermasalahkan letak dimana Lancang Kuning tersebut karena memang belum memahami sejarah Kerajaan Melayu.

Beberapa hari yang lalu dengan rasa penasaran saya mulai mencari-cari cerita tentang Lancang Kuning digoogle. Betapa terkejutnya saya ketika melihat ada perbedaan pendapat tentang lokasi kejadian cerita Lancang Kuning itu. Ada yang mengatakan di Bengkalis ada pula yang menyatakan di Kampar dan ada juga yang mengatakan di  Sumatera Utara. Kenapa saya tidak menjumpai cerita Lancang Kuning yang menuliskan tempat kejadiannya di Pulau Penyegat, Bintan, Tanjungpinang ataupun Johor dan juga Daik?

Saya mulai menganalisanya, “Bengkalis, Kampar dan juga Sumatera Utara (Deli) merupakan juga masyarakat Melayu yang masih mengamalkan budaya Melayu hingga kehari ini”. Khusus untuk Bengkalis dan Kampar yang berada di Provinsi Riau (Daratan) memang sudah mengenal istilah Bumi Lancang Kuning yang digelarkan kepada Provinsi tersebut. Namun secara data Historis Bengkalis dan Kampar bukanlah pusat ataupun ibukota Kerajaan Melayu. Bagi saya agak janggal jika cerita Lancang Kuning tersebut berasal dari daerah Riau (Daratan) karena secara kewilayahan tidak pernah sekalipun Kemarajaan Melayu beribukota disana. Kalau disana ada Raja ataupun setingkat Orang Kaya atau Menteri memang bisa dibenarkan, namun kekuasaan tersebut diibaratkan seperti Provinsi/Negeri dalam satu negara yang berarti berada dibawah kekuasaan Pusat (Ibukota) yang bergelar Sultan.

Cerita Lancang Kuning versi rakyat Kampar agak berbeda dengan cerita Lancang Kuning di Kepulauan Riau, cerita Lancang Kuning versi Kampar mengatakan bahwa “Lancang” merupakan nama seorang anak yang mendurhaka kepada ibunya. Sedangkan cerita Lancang Kuning versi Kepulauan Riau mengatakan Lancang Kuning ialah sebuah Kapal Layar yang berwarna Kuning keemasan melambangkan warna kebesaran Kerajaan Melayu sama seperti cerita Lancang Kuning versi Bengkalis, namun bagi saya ada satu hal yang agak janggal, jika kejadian Lancang Kuning berada disebuah negeri yang bernama “Bukit Batu” yang dikatakan di Bengkalis, maka bagaimana statusnya Bukit Batu yang kini berada dibawah Gunung Bintan?

Jujur, saya tidak berani menulis nama-nama yang terlibat dalam Cerita Hikayat Lancang Kuning, takut salah tulis, takut salah cerita. Saya yakin cerita yang begitu tersohor ini bukan isapan jempol belaka, cerita turun temurun ini sangat besar kemungkinannya memang benar-benar terjadi. Cerita Lancang Kuning bagi saya bukan cerita Dongeng. Untuk itu jika mengaitkan nama Bukit Batu, saya lebih cenderung berpegang kepada data sejarah yang mengatakan pada saat Penerus Kerajaan Sriwijaya berlayar ke Pulau Bintan terjadi kesepatakan antara orang-orang Sriwijaya dan Orang Bentan (Bintan) untuk menngembalikan Kejayaan Kerajaan Melayu seperti sedia kala. Kejadian ini terjadi diantara abad 11 Masehi atau abad 12 M. Aliansi antara bangsawan Sriwijaya dan Ratu di Pulau Bentan (Bintan) inilah yang menjadi cikal bakal kebangkitan kembali Kerajaan Melayu.

Beberapa ahli sejarah percaya akan adanya sebuah Kerajaan di Kaki Gunung Bintan pada abad 11. Agaknya Kerajaan inilah yang mengisahkan tentang tragedy Kapal Lancang Kuning. Karena Kerajaan Melayu yang Ibukotanya berpindah-pindah Bintan, Temasek (Singapura), Melaka, Johor, Hulu Riau (Pulau Bintan/ Sungai Carang) dan Daik Lingga. Maka cerita hikayat Lancang Kuning itupun dibawa bersama dengan berpindah-pindahnya ibukota Kerajaan. Pada masa kejayaan Kemaharajaan Melaka pula banyak negeri bekas kekuasaan Sriwijaya pada masa lampau kembali kedalam pangkuan Kerajaan Melayu termasuk pula, pesisir Sumatera dan Borneo.  Inilah yang membuat cerita tersebut tersebar kemana-mana hingga pada saat Kemaharajaan itu perlahan pudar dan Kerajaannya terpecah belah, beberapa daerah pun menyimpan cerita Lancang Kuning tersebut dengan versi masing-masing.

Bagi saya sendiri, lebih percaya bahwa cerita Lancang Kuning itu berawal dari Kaki Gunung Bintan dan bukan dari daerah Lain. Kapal tersebut mungkin saja tenggelam diperairan diantara Pulau Penyengat dan Pulau Bintan yang hingga kini masih diselubungi kabut Misteri.

  Sumber: keprikita.blogspot.com