Beda Penanganan Corona di Negara Indonesia dengan Negara Italia

Rabu, 18 Maret 2020

BUALBUAL.com - Banyak masyarakat yang mengeluh soal sistem rumah sakit yang kurang memadai hingga penolakan terhadap beberapa pasien yang ingin melakukan tes Corona. Melalui podcastnya, Deddy Corbuzier pun menanyakan hal tersebut kepada Jubir pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto. "Rumah sakitnya tidak mau diketahui oleh siapa pun bahwa dia sedang merawat pasien COVID-19. Inilah yang menjadi PR besar kita. Kita tahu bahwa RS itu tak lagi memiliki fungsi sosial, rumah sakit itu bisnis kok sekarang," ujar Achmad Yurianto. Hal ini pun sempat membuat kaget Deddy. Seolah tak percaya ia pun kembali menanyakan apakah benar pernyataan yang didengarnya itu. "Waw, wow, berarti kerjaan Anda bertambah banyak dong pak? Itu yang terjadi?" tanyanya. "Itulah mengapa kami dari awal keras untuk tidak pernah menyebutkan nama rumah sakit, kecuali Rumah Sakit Sulianti Saroso dan RS Persahabatan. Karena takdir mereka begitu, menjadi rumah sakit rujukan," papar Yuri. Hal ini pun sangat jauh berbeda dengan keadaan di Italia seperti yang sempat diungkapkan oleh Asmara Abigail. Ia mengatakan jika di sana rumah sakit tak memungut biaya apapun dan menerima para PDP Corona. "Di sini (Italia) gratis kalau mau tes kalau mau bayar, 200 euro, kalau gak mau ngantre," ujarnya saat dihubungi detikcom. Ia pun menjelaskan jika di sana pasien akan diinvestigasi rekam jejak aktivitasnya dan semua orang yang berhubungan dengannya akan dicek. "Kalau di Italia pasien yang pertama kali di investigasi ketemu siapa aja dari huku ke hilir diikutin pakai cctv umum dia lewat mana aja ke bar mana aja smeua yang interaksi sama dia dicek makanya angkanya membludak karena sistemnya sangat baik," pungkasnya.   Sumber: detik.com