Begini Cerita Remaja Bantu Pemerintah; Tolak Hoax, Percaya Vaksin

Kamis, 26 Agustus 2021

BUALBUAL.com - Di tengah terpaan menjamurnya informasi hoax serta yang tidak bisa dipertanggungjawabkan terkait program vaksinasi yang digalang pemerintah, ternyata tidak menyurutkan langkah para pelajar untuk mengikuti ikhtiar memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Salah satunya adalah Tengku Risya, pelajar SMA 8 Pekanbaru yang menjadi salah seorang remaja yang memberanikan diri untuk divaksin dan menepis segala keraguan soal informasi yang didapatkannya di media sosial.

Mengikuti vaksinasi yang diadakan IDI Wilayah Riau di Sekolahnya baru - baru ini, Tengku Risya dengan didorong oleh keluarganya mengikuti vaksinasi, dan ia mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah disuntik vaksin.

"Awalnya agak gemetar saya. Tapi setelah disuntik tidak merasa apa - apa, hanya seperti digigit semut saja," kata Risya, Kamis (26/8/2021).

Ia mengaku memang sedari awal tidak percaya dengan hoax yang beredar tentang vaksin, dan semakin percaya setelah ia divaksin dan memang tidak merasakan dampak apapun, malah semakin pede.

"Untuk para siswa yang masih takut, jangan takut, saya sudah merasakan sendiri dampak dari vaksin seperti yang beredar yang hoax itu tidak benar. Ayo kita vaksin, bantu pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19," ajaknya.

Tak hanya Risya, Laila Aprilia yang juga merupakan pelajar SMA 8 Pekanbaru juga memberanikan diri untuk divaksin. Ia mengaku bahwa keinginannya divaksin dari keinginannya sendiri tanpa ada paksaan.

Memang awalnya ia ragu dengan program vaksin. Namun dengan berbagai macam literasi yang dibacanya, juga banyak dari pihak keluarganya yang melakukan vaksin, ia pun memberanikan diri untuk divaksin.

"Keluarga saya banyak yang divaksin, apalagi di luar negeri banyak yang vaksin, jadi saya berani," katanya.

Baik Risya maupun Laila mengaku bahwa keduanya saat ini ditengah pandemi yang belum usai, lebih percaya diri lagi untuk menjalani hidup sehari hari. Keduanya pun mengatakan bahwa senang bisa membantu pemerintah dalam upaya vaksinasi sebagai ikhtiar bersama bangsa indonesia saat ini.

Dengan tetap menerapkan protokol kesejatan yang ketat, kedua pelajar ini yakin bisa menjadi salah seorang agen pemutus mata rantai Covid-19.