Beginilah Reaksi Habibie saat bacakan puisi bagi mendiang Ainun

Rabu, 23 Mei 2018

bualbual.com, Presiden ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie tak kuasa menahan tangis saat membacakan puisi yang diperuntukan bagi mendiang sang istri, Hasri Ainun Besari. Puisi dengan judul Ainun itu dibaca Habibie di tengah-tengah acara pengajian memperingati wafatnya Ainun delapan tahun lalu. Awalnya, ahli aerodinamik itu membaca baris pertama puisi dengan tenang, sembari menghayati makna tiap kalimat. Beberapa baris dibaca dengan tenang. Saat kalimat yang menyinggung Ainun, suara Habibie terdengar parau. Tak kuasa menahan gejolak rindu saat membacakan puisi bagi wanita yang telah mendampinginya selama 48 tahun. Muka dengan guratan keriput itu memerah. Sesekali air mata jatuh dari pelupuk Habibie. Meski sudah delapan tahun hidup tanpa ditemani sang istri, sosok yang dibanggakan di Jerman itu mengaku hingga detik ini masih merasa kehilangan. "Oh iya setiap detik. Saya berkeyakinan bahwa Ainun dia punya software itu di downloaded magnitude feels saya," kata Habibie di kediamannya, Jakarta, Selasa (22/5/2018). Dia mengaku rindu dengan segala omelan Ainun. Meski sering diomelin, Habibie mengatakan tetap berusaha menjadi sosok baik, sehingga keduanya jarang bertengkar. "Semua kalau dia marah-marah saya tapi saya enggak pernah berantam sih saya usaha menjadi orang baik," ujarnya. Berikut puisi berjudul Ainun yang dibuat oleh Habibie semalam sebelum acara pengajian digelar. Ainun Ragamu di taman Pahlawan bersama para pahlawan bangsa Lainya Jiwa, roh, batin dan nuranimu telah menyatu dengan saya Dimana ada Ainun ada Habibie, dimana ada Habibie ada Ainun Tetap manunggal, menyatu dan tak terpisahkan lagi sepanjang masa Bibit cinta Illahi, kami siram dengan kasih sayang, nilai imasn, taqwa dan budaya. Murni, suci, sejati sempurna dan abadi sepanjang masa Lindungilah kami dari segala godaan gangguan yang mencemari cinta kami Perekat jiwa, roh, batin dan nurani, kami menjadi satu dan manunggal Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun Ainun dan Habibie Mengatasi tantangan badai kehidupan, berlayar ke akhirat dimensi apa saja Dipisahkan maut sewindu yang lalu, namun tetap manunggal sampai akhirat Mengatasi segala tantangan dan perubahan bersama sesuai kehendak MU Allah SWT.*(merdeka/dan)