Beli Tanah Kuburan! PAC LMR Inhil Desa Pungkat Gelar Gotong Royong 'Nyambot Upah Tebas'

Sabtu, 19 September 2020

BUALBUAL.com - Semagat Gotong royong merupakan sikap hidup, cara kerja, dan kebiasaan yang sudah dikenal bangsa Indonesia secara turun-temurun sejak zaman dahulu. Dalam gotong royong, orang menyelesaikan suatu kegiatan secara bersama-sama dengan saling berbagi tugas dan saling tolong menolong, kebersamaan menjadi strategi dalam kehidupan sehari-hari.

“Hal inilah yang menjadi salah satu kegiatan Pengurus Laskar Melayu Riau Kabupaten Indragiri Hilir PAC Desa Pungkat, yang terhimpun dalam DPC LASKAR MELAYU RIAU KECAMATAN GAUNG untuk membangkitkan semangat bergotong-royong”

Bergotong royong adalah satu kegiatan sosial yang sangat mulia tanpa pamrih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dengan demikian, kita harus saling peduli, saling menolong, serta saling mendukung dan tidak saling menjatuhkan, 'Itulah orang Melayu'.

Dalam kehidupan sehari-hari, dahulu kita dengan mudah dapat menjumpai budaya gotong royong misalkan, mendirikan rumah, mengerjakan kegiatan umum, Seperti membantu tetangga yang sedang berduka dan gotong royong dirumah pesta, kerja sama tersebut bukan hanya dilakukan oleh sanak keluarga yang terkait saja, tetapi semua masyarakat dalam kampung ikut berbaur dalam kerja sama, demi proses acara dan kegiatan bisa berlangsung dengan baik, dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.

Namun sejalan dengan perkembangan jaman, semenjak arus globalisasi dan modernisasi yang melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks dan tanpa disadari dengan perkembangan tersebut, lambat laun budaya gotong royong mulai memudar dalam masyarakat. suka tidak suka dan mau tidak mau, dapat kita rasakan bersama bangsa ini mulai kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya yang salah satunya adalah budaya gotong royong.

kerja bakti membersihkan lingkungan yang dahulunya dengan mudah dapat ditemui, kini sudah mulai jarang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita, kehidupan ekonomi misalnya, pada masyarakat pedesaan yang sebagian besar bekerja pada sektor pertanian, setelah masuknya masa industrialisasi, semangat gotong royong masyarakat menjadi berkurang, dan menimbulkan kecenderungan sifat individualis dalam masyarakat, sehingga ada anggapan umum ”hidup bebas asal tidak mengganggu kehidupan orang lain”.

Beranjak dari hal tersebut, PAC Laskar Melayu Riau Desa Pungkat Ingin Mewujudkan Kembali Semagat bergotong Royong untuk menumbuh kembangkan kembali semangat kegotong royongan yang selama ini dinilai telah mulai memudar di kalangan masyarakat.

Sekarang ini DPC Laskar Melayu Riau Kecamatan Gaung PAC Desa Pungkat Telah Membuat Ketentuan dan kesepakatan dalam Gotong Royong.

1. Niat, Mencari dan mengharap semata karna Allah (keridhaan allah).

2. Tetap menjalankan protokol kesehatan, Untuk memakai Masker, Menjaga Jarak, Keselamatan dalam menjakan kegiatan gotong royong.

3. Tidak meminta upah dari hasil gotong royong untuk kepentingan pribadi, dan tidak menyebut, Menghujat, Membuli, Bagi Saudara - saudara yang belum punya waktu kelapangan waktu dalam kegiatan gotong royong bersama.

4. Bilamana dalam gotong royo g terdapat kecelakan kerja, Maka mengikhlaskan sebahagian hasil goro di gunakan untuk perobatan kepada saudara/i Yang terkena mendapat musibah.

Kegiatan gotong royong tak lain adalah untuk membangkitkan kembali semangat kegotongroyongan dimulai dari kalangan Masyarakat.

Ketua PAC Laskar Melayu Riau Desa Pungkat Panglime Bungsu Datuk Harliansyah juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan Sekitar, menciptakan Desa yang bersih, dengan selalu menumbuhkan jiwa gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menilai bahwa dengan musyawarah yang dijalankan secara kekeluargaan dan membangun suasana kegotong-royongan akan menghasilkan kesepakatan yang akan dijalankan bersama-sama.

Kesepakatan PAC Laskar Melayu Riau Desa Pungkat untuk menjalan kegiatan gotong royong bagi Buat saudara - saudara, Teman, Sahabat, Abang, Adek di perantauan, Tentulah tidak dapat untuk ikut hadir dalam bergotong royong kami menghimbau & mengajak untuk dapat berikan kemampuan terbaik saudara/i dengan doa saran, Pendapat, Kritik yang bersifat membangun kampung kita.

Bagi saudara/i bila mana punya waktu kelapangan rizki berikan lh rizki terbaik saudara dengan cara.

1. Beli lah parang dengan batu asah yang dengan itu dapat di gunakan saat gotong royong.

2. Beli lah lingis beserta penangguk tabun gunakan mengali parit dan mengangkat tabun.

3. Beli lah Cangkul yang dengan itu dapat di gunakan membuat parit.

4. Beli lah tabung semprot beserta racun rumputnya yang dengan itu dapat digunakan membersihkan hama rumput di tanah perkuburan.

Dengan budaya gotong royong diharapkan kita bisa belajar saling menghormati, menghargai pendapat orang lain, bersikap objektif, tidak berburuk sangka dan tidak melecehkan satu dengan yang lainnya, saling memberikan ilmu dan saling tolong menolong yang merupakan cerminan sikap kekeluargaan yang terbangun dengan sikap gotong-royong.

“Kita harus belajar dari sejarah, Bahwa Rasa ke gotong royongan ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita.”

Untuk membangun dan memotivasi kembali semangat gotong royong tentunya tidak hanya sebatas seremonial seperti diperingati dan dicanangkan saja, akan tetapi perlu dukungan semua elemen masyarakat.

Hal inilah yang dicerminkan oleh PAC LMR Desa Pungkat, Mengelar kegiatan gotong royong untuk membeli tanah kuburan (Pemakaman) umum di daerahnya dengan cara menyambut upah menemas tanah perkebunan kelapa warga.

"Ketua PAC LMR Desa Pungkat Panglime Bungsu Datuk Harliansyah, 18/09/20. Mengatakan Dari Hasil uang 'Nyambot Upah Tebas' (Mengambil Upah untuk membersihkan Perkebunan) tersebut kita tabung dahulu sampai uang hasil kegiatan goro ini menyukupi pembelian tanah kuburan (Pemakaman). Jelasnya.

Kegiatan menyambut upah dengan cara bergotong royong tidak hanya dari satu jenis pekerjaan menebas perkebunan saja, Segala jenis pekerjaan selagi mampu dilakukan masyarakat kami kerjakan dan juga tidak hanya bertujuan satu pembelian tanah kuburan (Pemakaman) saja tapi banyak lagi barang-barang yang sifatnya untuk kepentingan masyarakat. Tutup Ketua PAC LMR Desa Pungkat Panglime Bungsu Datuk Harliansyah.