BEM Uin Suska Riau Gelar Sekolah Relawan Tanggap Bencana Nasional Yang Dihadiri Oleh Delegasi Universitas Se Indonesia

Rabu, 17 Januari 2018

Bualbual.com, Kampar (11-13 Januari 2018) Indonesia dikenal sebagai negara dengan market bencana. Bencana yang sering terjadi di Indonesia diantaranya adalah banjir, perubahan iklim, tanah longsor, kebakaran, kecelakaan transportasi, tsunami, dan gunung meletus. Untuk menghadapi berbagai macam bencana tersebut maka diperlukan pengetahuan, kesiapan dan kesiagaan serta koordinasi yang baik untuk dapat menanggulanginya. BEM UIN Suska Riau melalui Kementerian Koordinator Kemasyarakayan menggelar kegiatan Sekolah Relawan Tanggap Bencana 2018. Sebanyak 16 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nasional mengikuti Pelatihan, Pembekalan, dan Simulasi Tanggap Bencana pada 11-13 Januari 2018 di Desa Rantau Kasih. Setidaknya 80 mahasiswa tergabung dalam pelatihan yang digelar oleh BEM UIN Suska Riau bekerjasama dengan Relawan Aksi Cepat Tanggap dan Basarnas Provinsi Riau. Dalam kegiatan tersebut para mahasiswa diberikan pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Program pelatihan dan pembekalan yang diberikan meliputi pengetahuan umum tentang bencana, pedoman pembentukan tim relawan, manajemen komunikasi dalam penanggulangan bencana, dan logistik dalam masa tanggap darurat. Lalu mereka juga diberikan penguasaan skill untuk fire rescue menggunakan alat pemadam sederhana dan water rescue. Setelahnya juga diadakan simulasi bencana untuk memberikan pengetahuan tentang cara mitigasi bencana dan evakuasi yang sesuai standar. Ditanyai terkait tujuan dari Sekolah Relawan Tanggap Bencana, Samsul Bahri Dalimunthe selaku Koorda Fornas Sosmas Riau-Kepri BEM Seluruh Indonesia mengatakan jika tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan dan keterampilan tentang upaya penanggulangan bencana alam, menyiapkan pemuda yang berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana, menumbuhkembangkan peran dalam penanggulangan bencana. Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Aksi Cepat Tanggap. Insanul Kamil Negarawan selaku Presiden Mahasiswa menyampaikan melalui pelatihan ini mahasiswa diberikan bekal keterampilan dalam penanganan bencana alam. Pasalnya selama ini tidak sedikit mahasiswa relawan yang masih belum terkoordinasi secara sinergis dan belum mempunyai keterampilan khusus dalam menangani korban bencana. Oleh sebab itu, dengan pelatihan ini mahasiswa nantinya bisa lebih siap siaga menghadapi bencana dan mampu membantu masyarakat korban bencana dengan lebih baik. “Indonesia sangat berpotensi menghadapi bencana alam sehingga masyarakat harus disiapkan terhadap kemungkinan terjadi bencana. Salah satunya dilakukan dengan bantuan mahasiswa sehingga mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan tanggap bencana yang memadai,” paparnya. Selanjutnya, Rifka Haryati yang merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti agenda Sekolah Relawan Tanggap Bencana ini menyambut baik dengan pelatihan tersebut. Apalagi diisi dengan pemaparan pemaparan soal tanggap bencana dari beberapa narasumber yang dihadirkan. "Sangat positif dan bermanfaat khususnya bagi kita para mahasiswa. Saya menyambut baik, apalagi kegiatan ini berpusat pada proses pendidikan untuk menjadi relawan. Besar harapan dari kami kegiatan ini akan berlanjut dikemudian hari", pungkasnya.***(rls)