BEM - UR Ajak Masyarakat Tandatangani Petisi, Gelar Aksi Teaterikal Kebakaran Riau

Senin, 26 Agustus 2019

BUALBUAL.com - BEM Unri kembali menggelar aksi tentang kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Berbeda dengan sebelumnya, aksi ini bertajuk teaterikal dan bersifat kreatif untuk mencerdaskan masyarakat akan kebakaran yang terjadi selama 22 tahun belakangan. "Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekesalan mahasiswa karena belum tuntasnya permasalahan yang melanda Provinsi Riau," ujar Ramadhana Ari selaku koordinator lapangan. Aksi teaterikal ini awalnya dilakukan di depan Giant Panam, Ahad (25/8/2019) pagi. Sore hari, aksi dilanjutkan di RTH Kaca Mayang, Jalan Jenderal Sudirman dengan memanfaatkan momentum saat masyarakat ramai berkumpul dengan keluarga. Diharapkan seluruh masyarakat menyadari bahwa karhutla merupakan permasalahan serius yang dampaknya dirasakan bersama -sama. "Kami ingin masyarakat luas tahu duduk perkaranya. Siapa dalang sebenarnya. Apa saja kerugian yang telah dialami dan ketidakseriusan pemerintah menanganinya," kata Ari. Dia menegaskan aksi ini akan terus berlanjut sampai masalah Karhutla di Riau benar-benar ditangani sampai tuntas. Aksi teaterikal menampilkan adegan tentang kondisi Riau sebelum 1997 yang masih asri dan hijau. Korporasi masuk untuk membuka hutan dan lahan dengan cara dibakar. Merenggut ketenteraman kehidupan masyarakat dan keseimbangan kehidupan di alam raya. Terjadi aksi kebakaran besar-besaran yang mengakibatkan masyarakat banyak yang terkena ISPA, bahkan anak bayi meninggal dunia sebab kondisi asap yang semakin memburuk. Adegan selanjutnya menampilkan orasi mahasiswa saat menyampaikan aspirasi kekecewaan atas tindakan pemerintah karena tidak adanya solusi pasti. Namun dicekal oleh pihak kepolisian. Lalu saat korporasi, pemerintah dan petugas keamanan sedang mengadakan pertemuan, terlihat korporasi memberikan uang tutup mulut kepada pemerintah dan petugas keamanan. Hal yang tidak pernah diketahui orang banyak. Aksi mahasiswa terus berlanjut, meskipun dicekal. Terbukti reka ulang adegan saat penahanan 2 orang mahasiswa karena membentangkan spanduk aspirasi, mereka diusir dan diseret ke luar ruangan. Bahkan Danrem dan Kapolda saat itu mengeluarkan statement bodoh, dan akan mengancam tindakan represif terhadap mahasiswa tersebut. Padahal pada saat itu, korporasi-korporasi pun turut hadir dalam rapat besarnya. Akhir aksi teatrikal ini, BEM Unri mengajak seluruh masyarakat Riau untuk menandatangani petisi selesaikan asap dan korporasi serta harapan-harapan masyarakat untuk pemerintah Provinsi Riau dan Riau ke depannya. Presiden Mahasiswa Unri, Syafrul Ardi, menyebutkan teatrikal merupakan edukasi serta memp.       Sumber: cakaplah