BEM UR Tidak Puas Dengan Penjelasan Polda Riau dan Ajak Masyarakat Riau Banjiri HP Kapolri dengan SMS Protes

Sabtu, 03 September 2016

Bualbual.com - Pekanbaru, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unviersitas Riau (BEM UR) Abdul Khair menyebutkan bahwa organisasi yang dipimpinnya sangat tidak puas atas penjelasan perwira tinggi Polda Riau terkait beredarnya foto mereka diduga kongkow-kongkow dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL). Padahal, perusahaan terebut sedang diselidiki atas dugaan pembakaran lahan di Kecamatan Bonaidarussalam, Rokan Hulu. Karena merasa tidak puas, BEM UR terus menyuarakan desakan agar kasus foto dugaan kongkow para perwira tinggi Polda Riau tersebut diusut. Bahkan, sejak kemarin BEM UR menyebarkan ajakan kepada masyarakat Riau untuk ramai-ramai mengirimkan pesan pendek atau SMS ke nomor telephon genggam atau HP Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian. "Kami mengajak masyarakat Riau untuk menyampaikan keprihatinan kita pada prilaku aparat Polda yang mencederai kepercayaan masyarakat dengan mengirim SMS pada Kapolri," ujar Abdul Khair saat berbincang dengan riauterkinicom di Pekanbaru, Sabtu (3/9/16). Berikut ini format SMS yang dikirim aktivis BEM UR kepada masyarakat untuk selanjutnya diminta mengirim ke HP Kapolri:                   Bapak Kapolri, beredarnya foto kongkow-kongkow perwira tinggi Polda Riau semakin menambah ketidakpercayaan kami kepada institusi Polri, untuk itu kami menuntut: 1. Copot perwira tinggi yang kongkow-kongkow dengan terduga pembakar lahan di Riau. 2. Copot Kapolda Riau. 3. Evaluasi penerbitan SP3 15 perusahaan pembakar lahan di Riau. Ttd RAKYAT RIAU- RAKYAT INDONESIA. Lalu ditulis nomor HP Kapolri di bagian bawah. Dijelaskan Abdul Khair, pihaknya meyakini jumlah masyarakat Riau yang mengirim SMS ke HP Kapolri sangat banyak. Diperikirakan lebih dari seribu. Sebagai contoh, Abdul Khair menerima sekitar 40 SMS ajakan dari nomor-nomor yang tak dikenal. “Saya sampai kemarin menerima sekitar 40 SMS ajakan mengirim SMS pada Kapolri dari masyarakat, itu artinya ajakan kami cukup direspon. Kami berharap Kapolri tak menutup mata atas masalah yang sedang dirisaukan masyarakat Riau,” harapnya.     (mad)riauterkini.com