Bermula dari keisengannya diwaktu senggang dan bermodal pengalamannya semasa sekolah, ia mencoba membuat gitar dari racikan tangannya sendiri. Di teras rumahnya seluas 2 x 1,5 meter, ia berhasil merampungkan berbagai jenis gitar seperti Okulele dan gitar akustik berbagai model. Saat ini, gitarnya telah dipasarkan sekitar Riau dan ada juga pesanan dari Lubuk Sikaping dan Payakumbuh di Provinsi Sumatera Barat. Omset yang dihasilkan perbulan dari kerajinan tangannya, cukup untuk menghidupi isteri dan dua anaknya. "Sebulan bisa menyiapkan 3 unit gitar. Harganya bervariasi, bisa sekitar 850 ribu satu. Dan saya mengerjakannya sendiri," Jelas Adris. Melihat prospek usahanya, Adris berkeinginan untuk membuka workshop dan menambah peralatan yang mumpuni untuk meningkatkan kualitas gitar buatannya. Dengan itu, ia berharap gitar buatannya dapat merambah ke pasar nasional bahkan internasional. "Impian saya ingin buka workshop sendiri yang memadai, sehingga bisa memembuka lapangan pekerjaan di Perawang ini," Tutupnya. Tak hanya menunggu pesanan, Adrisman juga melayani pelanggannya melalui platform media sosial miliknya. Untuk melihat hasil olahan tangannya bisa di cek langsung di akun Facebooknya @Junaidi The dan akun Instagramnya @andritzthe. (RLC)