Berjualan Tikus, Zulkifli Raup Omset Puluhan Juta Rupiah Per bulan

Kamis, 29 Desember 2022

BUALBUAL.com - Ternak tikus putih dapat hasilkan cuan sampai puluhan juta setiap bulan. Ini ditunjukkan oleh Muhammad Zulfikar, pemilik account instagram @rosella_mencit yang sukses raup untung dari beberapa ribu tikus yang dipiaranya.

Dengan mengoptimalkan tempat selebar 40 mtr. persegi, Zulfikar sanggup memuat tikus-tikus putih dimulai dari anakan sampai indukan. Dia menerangkan, ada banyak tipe tikus yang berada di halaman belakang tempat tinggalnya yakni tikus rat, mencit, dan African Soft Four (ASF). Tikus-tikus itu dipasarkan untuk keperluan pakan hewan reptil oleh beberapa kolektor reptil dan keperluan aktivitas di laboratorium.

"Untuk tikus kita jual tidak pernah kalkulasi berapakah jualnya, karena bergantung keperluan konsumen. Terkadang keperluan konsumen berbeda bergantung dari piaraan tersebut. Banyak atau tidak bergantung. Satu hari (terjual) lebih kurang 50 ekor," tutur Zulfikar pada acara d'Mentor on location, Kamis (29/12).

Zulfikar menjelaskan, harga tikus yang dipasarkan cukup bervariatif dimulai dari Rp 5000 Rp sampai 40.000 per ekor. Dari sana, dia juga oke menyebutkan jumlah omzet. Kurangnya ongkos operasional membuat penghasilan kotor /bulannya dapat 2x lipat dari modal awalannya.

"Jika untung, dahulu 2017 lebih kurang nyaris 4 sampai lima juta. Omzet. Jika bersihnya saat itu dapat dua juta /bulan lebih kurang," katanya.

Zulfikar menjelaskan, harga tikus yang dipasarkan cukup bervariatif dimulai dari Rp 5000 Rp sampai 40.000 per ekor. Dari sana, dia juga oke menyebutkan jumlah omzet. Kurangnya ongkos operasional membuat penghasilan kotor /bulannya dapat 2x lipat dari modal awalannya.

"Jika untung, dahulu 2017 lebih kurang nyaris 4 sampai lima juta. Omzet. Jika bersihnya saat itu dapat dua juta /bulan lebih kurang," katanya.

Menurut Zulfikar, ada banyak masalah yang ditemuinya saat menjalankan usaha ini. Seperti peternakan tipe hewan lain, kebersihan sanitasi kandang penting diingat buat minimalisir berbau dari kotoran tikus.

"Orang berpikir tentu kotor kotor, sementara kita dapat saksikan sendiri sepanjang kebersihannya dijaga tentu tidak berbau," katanya..

Zulfikar menjelaskan awalannya dari mencoba, sekarang usaha ternak tikus jadi pendapatan khusus. Kesempatan ternak tikus disaksikan dari tingginya pecinta hewan reptil perliharan di teritori Jabodetabek.

"Keperluan di pakan tinggi sekali, mengapa kita tidak main ke pakan? Karena pada intinya keperluan pakan reptil buat customer tinggi. Seperti orang hoby hewan, kita (usaha) ke pakan saja, tidak perlu ke binatang . Maka saya lalui tikus ini karena saksikan keperluan, karena itu milih tikus, karena tikus itu keperluan tinggi," tutupnya.